Mengapa Tanahku Rawan Ini
Bukit-Bukit Telanjang Berdiri
Pohon dan Rumput Enggan Bersemi Kembali
Burung-Burung pun Malu BernyanyiÂ
Tanah keberkahan kita semakin tandus dan tidak seimbang, mungkin ini akibat keserakahan manusia yang terus-menerus membuatnya lalai akan keseimbangan alam. Mereka semakin Konsumtif, egois, dan keras kepala, sehingga alam jadi korban keserakahan mereka.
Kuingin Bukitku Hijau Kembali
Semenung pun Tak Sabar Menanti
Doa kan Kuucapkan Hari Demi Hari
Kapankah Hati Ini Kapan Lagi
Demi merawat keberkahan alam, kita harus bersatu membangun pola pikir yang toleransi terhadap alam. Menurut ajaran Islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap alam semesta, binatang, dan lingkungan hidup. Toleransi bisa berwujud Habluminal alam atau hubungan manusia dengan alam. Hal ini telah diterangkan dalam Al-Qur’an bahwa manusia mempunyai tugas untuk melestarikan dan merawat keberkahan alam.
Wallahu a’lam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H