Mohon tunggu...
BakTiono
BakTiono Mohon Tunggu... -

Wong Tegal ...son!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asisten Warung Tegal

2 Desember 2017   06:22 Diperbarui: 2 Desember 2017   08:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun yang lalu, kedua orang tua saya yang Wartegan memiliki beberapa asisten warung Tegal (AWT),dan Para AWT di era orang tua saya itu bekerjanya benar - benar sepenuh hati (bc= mengabdi) dan jarang ada keluh kesah yang terdengar dari ucapan mereka.

Hal seperti itu, jarang sekali saat ini. Sulit mendapatkan seorang AWT yang bisa bertahan hingga bertahun-tahun dan menjadi loyal kepada keluarga kita. Hal tersebut bukan hal yang mengejutkan, karena jamannya sudah berubah,sepuluh tahun yang lalu, seorang AWT tidak akan bisa berkomunikasi dengan keluarga dan temannya di kampung jika tidak bertemu langsung. Saat ini, handphone ples aplikasi media sosial dengan mudahnya di akses.

Dan seringnya mengakses media sosial tersebut timbulah " gengsi pekerjaan", sehingga sekarang banyak orang yang berupaya tidak bekerja sebagai AWT dan memilih pekerjaan lain. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena pada kenyataannya tingkat ekonomi juga pendidikan Indonesia saat ini sudah meningkat. Sehingga para calon - calon AWT lebih memilih pekerjaan lain.

Beberapa alasan tersebut diatas bermuara pada satu kondisi bahwa stok tenaga kerja asisten warung Tegal saat ini jauh berkurang, sementara permintaan terus meningkat. Saya tidak heran ketika ada majikan yang berusaha mengalah dan selau berusaha menyenangkan AWTya. Agar terus bekerja meski pun hati majikannya tersebut sebetulnya "mrungkul" apa bila tingkah laku AWTnya tersebut ada yang tidak dia sukai.tapi kenyataannya masih saja ada AWT yang arogan dengan minta pulkamp dadakan padahal sang majikan belum punya stok cadangan.

Sehingga saat ini banyak keluarga besar warteg bertahan hidup tanpa seorang AWT, karena mereka pikir"timbang stres mikir pembokat sing kakeen reka mending dagang lanang wadonan bae,dagange sanyandake,sing penting pikirane tenang gadine awake sehat".

Setuju,lur?
*foto adalah contoh majikan warteg yang sedikit stres mikiri AWTne..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun