Mohon tunggu...
Hartika Hartika
Hartika Hartika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus

4 Desember 2023   21:57 Diperbarui: 4 Desember 2023   23:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING dengan METODE PRAKTIKUM

 

A. Deskripsi

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri Plus 2 Banyuasin III, ada beberapa permasalahan yang di temukan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya ketidak aktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, perbedaan tingkat pemahaman di mana setiap peserta didik memiliki daya tangkap atau pemahaman berbeda-beda, terlambat dalam pengumpulan tugas yang di berikan oleh guru dan rendahnya hasil nilai peserta didik. Hal tersebut bisa terjadi karena proses pembelajaran masih terpusat kepada guru sebagai sumber belajar sehingga peserta didik cenderung pasif. Peserta didik juga merasa materi yang terdapat dalam pembelajaran biologi kurang menarik dan abstrak. Ketika pembelajaran berlangsung peserta didik juga takut untuk berpendapat bahkan malu untuk bertanya. Selain itu penggunaan media dan model pembelajaran yang di terapkan guru masih konvensional dan kurang bervariasi. Saya rasa penting dikarenakan apabila permasalahan ini dibiarkan maka berimbas pada hasil belajar peserta didik yang rendah serta peserta didik tidak mampu untuk mengeluarkan kemampuan belajarnya baik secara kognitif maupun psikomotorik.

Dari permasalah yang ada saya mencoba menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan cara menerapkan model pembelajaran interaktif model pembelajaran discovery learning dengan metode praktikum pengamatan sel daun Rhoeo discolor.

B. Analisis situasi

Dalam menemukan permasalahan pembelajaran saya melakukan obervasi dan wawancara dengan rekan guru sejawat, kepala sekolah, dan pengawas SMA Negeri Plus 2 Banyuasin III dalam merumuskan masalah yang dihadapi guna mencapai tujuan diantaranya masih minimnya penguasaan terhadap model pembelajaran inovatif sehingga dalam manajemen ketepatan waktu sering menjadi masalah pertama yang sering di hadapi. Membuat media pembelajaran yang menarik juga masih kurang di manfaatkan secara optimal karena membutuhkan waktu dalam pembuatan, serta sarana dan prasarana untuk akses internet masih belum memadai.

Untuk menyusun langkah dalam mengatasi masalah tersebut saya selaku mahasiswi PPG Daljab dibantu serta dibimbing oleh Bapak Dr. Afandi, M. Pd. selaku dosen pembimbing dan Bapak Dodi Juniardi, S.P. selaku guru pamong serta rekan sejawat untuk saling berbagi dan bertukar pikiran. Setelah mengidentifikasi masalah- masalah yang ditemukan saya mulai menyusun strategi dalam pemecahan masalah yang dirasakan paling penting untuk segera diselesaikan dengan cara penggunaan model pembelajaran interaktif discovery learning (DL). Langkah selanjutnya pemilihan materi dan penyusunan perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP/modul) yang sesuai menggunakan model Discovery learning, media yang digunakan berupa media video pembelajaran yang di ambil dari Youtube serta powerpoint untuk menampilkan penjelas pembelajaran. 

Kemudian menyusun instrumen penilaian melalui LKPD perserta didik. Aplikasi interaktif assesment diagnostik yang di terapkan untuk kegiatan pre test dan post test yaitu quiziz. Pemanfaatan teknologi yang disusun dengan menggunakan scan QR untuk mengakses absensi peserta didik yang teraplikasi dari Zoho Form dan pengerjaan soal yang sama disaat awal dan akhir untuk mengetahui hasil peningkatan belajar peserta didik. Assesment diagnostik kognitif awal pre test dan assesment formatif atau evaluasi di akhir pembelajaran yaitu post test melalui quiziz. Materi praktikum adalah pengamatan sel tumbuhan daun Rhoeo discolor.

Hambatan atau tantangan yang ditemui saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah ketepatan memanajemen waktu pembelajaran, sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih lama. Hal ini bisa terjadi karena belum terbiasa menggunakan model pembelajaran inovatif serta peserta didik masih belum terbiasa belajar secara mandiri sehingga untuk menyelesaikan soal post test memakan waktu jam pelajaran yang lain. Agar bisa mengatasi hal tersebut saya harus lebih banyak menggunakan model pembelajaran aktif sehingga terbiasa dan dapat mengatur waktu dengan tepat.

C. Alternatif solusi

Setelah penyusunan perangkat Pembelajaran selesai saya melaksanakan kegiatan PPL untuk mengaplikasikan rencana aksi yang telah disusun. Diawali dengan pembukaan pembelajaran berupa salam, doa, mengecek keadaan dan presensi peserta didik dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu penerapan Discovery Learning diawali 

pemberian rangsangan berupa pertanyaan pemantik. Selanjutnya stimulus berupa gambar Daun Rhoe discolor dan sel yang di tampilkan menggunakan Power Point ( PPT ). Peserta didik kemudian melakukan pengamatan gambar untuk mengidentifikasi masalah. Pada saat menampilkan gambar, guru memberi jeda sebentar untuk melihat fokus peserta didik dengan memberi pertanyaan yang menyangkut materi sel dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan mengenai permasalah yang belum di pahami pada gambar sel. Setelah itu guru melanjutkan kembali pembelajaran. 

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dalam pengumpulan data, dan dilanjutkan dengan guru membagi kelompok diskusi dan membagi Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) untuk pengolahan data dengan melaksanakan praktikum pengamatan sel dan pengisian LKPD secara berkelompok. Setelah itu peserta didik melaksanakan ice breaking untuk menambah semangat dalam pembelajaran. Dari hasil pengolahan data peserta didik mempersentasikan di depan kelas untuk pembuktian hasil dari praktikum. 

Dari hasil presentasi peserta didik di bimbing guru untuk menganalisis dan menarik kesimpulan Saat kegiatan pembelajaran berlangsung perangkat yang saya gunakan dalam mendukung pembelajaran biologi pengamatan sel adalah: Laptop, LCD, Proyektor, Handphone, jaringan internet, alat dan bahan praktikum. Selanjutnya peserta didik mengerjakan tugas assesment formatif atau post test. Dan diakhiri dengan refleksi yang diisi peserta didik melalui link yang sudah di kirim guru lewat whatsapp ( WA ).

Hasil yang dapat diamati dari pelaksanaan PPL ini diantaranya meningkatkan hasil belajar peserta didk dilihat dari nilai KKM banyak peserta didik yang telah melampaui KKM Selain itu aktivitas peserta didik di saat pembelajaran dalam praktikum pengamatan sel daun Rhoeo discolor berlangsung juga meningkat terlihat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Rencana menggunakan model pembelajaran inovatif Discovery Learning dengan metode praktikum ini dirasakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keseriusan aktivitas belajar peserta didik.

D. EVALUASI

Setelah melaksanakan rencana aksi yang dilakukan pada Praktik Pengalaman Lapangan ini dengan melihat penerapan model pembelajaran inovatif Discovery Learning dengan metode praktikum pengamatan sel daun Rhoeo discolor disertai penggunaan media ajar PPT, assasment diagnostik kognitif ( pre test ) dan assesment formatif  ( post test ) yang variatif menggunakan aplikasi quiziz sehingga dapat mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas. Diharapkan pada pembelajaran selanjutnya penerapan model-model pembelajaran interaktif lainnya juga dapat dilakukan agar peserta didik aktif dalam menemukan pengalaman belajar secara mandiri maupun berkelompok agar tidak bosan dan terpusat kepada guru sebagai sumber belajar.

Didalam proses pembelajaran yang saya terapkan ini yaitu memanfaatkan Teknologi (TPACK) sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami dan percaya diri dengan kemampuan diri mereka sendiri. Dengan demikian hal ini menjadi pembelajaran bagi saya untuk selalu memperbaiki pembelajaran yang akan selalu diterapkan kedepanya karena tantangan dan hambatan akan selalu berbeda dari waktu ke waktu sehingga perlu adanya penyesuaian antara hambatan atau tantangan dengan solusi yang akan diterapkan sesuai dengan keadaan zaman.

SEMOGA BERMANFAAT.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun