“Siapa yang suka?”
“Tuh…pipimu merah. Malu kan?” Aziz terbahak.
“Ih Aziz apaan sih. Gag lucu.”
“Kamu yang lucu kali, Ren.” Aziz tambah bersemangat menggoda melihatku salah tingkah.
“Ya gag papa lah aku suka dia. Aku cewek, dia cowok. Normal kan.”
“Tuh kan, ngaku kalo suka.”
“Aku gag bilang gitu.”
“Ah masih mengelak saja saudaraku ini. Sudah ngaku saja deh.”
“Aku enggak suka, Cuma kagum. Dia cute, dia ganteng. Sayang banget dia cuek banget ama aku.”
“Aku cuek gimana?” Landung seperti setan. Setelah kemarin dia tiba-tiba muncul di sampingku, saat di belakang rumah kemarin, sekarang dia kembali muncul. Tepat di sampingku, lagi.
Aku terkejut. Ingin buang muka. Dan pagi ini, ingin rasanya aku membunuh Aziz.