Mohon tunggu...
Harsen Roy Tampomuri
Harsen Roy Tampomuri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Master of Arts (M.A.) Student, Politics & Government UGM | B.A. in Government | Duta Bahasa | Duta Wisata | Health Ambassador | Liaison Officer | etc

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksplorasi Objek Wisata Alam Desa Poniki (Part 1)

14 Mei 2016   04:28 Diperbarui: 25 Mei 2016   14:02 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh Harsen Roy Tampomuri

Air Terjun Poniki – Poniki Waterfall: Hidden treasure of tourism destinations in Southeast Minahasa! For further information, please don’t hesitate to contact me by email: harsen_ccc@yahoo.co.id Facebook: https://www.facebook.com/harsen.tampomuri . 

Poniki- Anda pencinta wisata alam, segeralah eksplorasi  objek wisata di desa Poniki. Desa ini terletak di Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan kurang lebih 2 jam 30 menit dari Pusat Kota Manado dengan menggunakan kendaraan  motor atau mobil. Nah, untuk anda yang hobi petualangan dengan menggunakan kendaraan umum jangan khawatir sebab tempat ini bisa juga di jangkau dengan kendaraan umum. Kendaraan umum bus dapat anda temui di terminal Karombasan Manado tujuan Pasan/Liwutung. Dari Pusat Kecamatan Pasan hanya sekitar 15-20 menit menggunakan jasa ojek anda sudah bisa tiba di Desa Poniki.

Sebenarnya ada beberapa objek wisata di Desa Poniki  yang sangat menarik untuk dikunjungi. Ada Goa Paniki yang terletak di daerah aliran sungai (DAS), Batu Parigi sebuah batu besar yang bagian atasnya terus mengeluarkan air bersih (dahulu sering digunakan untuk sumber air bersih dan tempat mandi warga), Danau Lumpias yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk, Air Terjun Poniki dan beberapa objek wisata lainnya. Namun semuanya dalam kondisi yang belum dilengkapi dengan infrastruktur layaknya objek wisata lainnya. Kabar baiknya untuk saat ini anda bisa sepuasnya menikmati objek-objek  wisata ini tanpa harus merogoh kocek untuk retribusi.

 Tulisan kali ini saya ingin sedikit menceritakan salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi  di Desa Poniki yakni Air Terjun Poniki. Nama air terjun ini sama dengan nama desa yang menjadi lokasi objek wisata yakni Desa Poniki. Dengan berjalan kaki selama 20 menit pengunjung akan disuguhi pemandangan alam perkebunan penduduk sampai ke lokasi.  Dari jalan raya sebenarnya tidak terlalu jauh namun harus berhati-hati sebab akses menuju lokasi air terjun harus melewati jalan sempit yang samping kirinya terdapat jurang dan samping kanannya tebing. Walaupun demikian tak jarang para pengunjung mendokumentasikan perjalanan di areal ini.

Mendekati lokasi air terjun biasanya pengunjung dibuat penasaran karena berpikir sudah tiba. Padahal air terjunnya akan dicapai setelah menyeberangi sungai terlebih dahulu. Melewati sungai sebaiknya handphone, kamera, dompet dimasukkan kedalam kantong plastik dan disimpan di tempat yang aman agar tidak basah atau terbawa air. Terkadang pohon yang tumbang juga sering dijadikan jembatan untuk menyeberang. Beberapa menit setelah menyeberang terbayar sudah keletihan pengunjung dengan suguhan pemandangan air terjun yang begitu indah dengan ketinggian sekitar 26-30 meter.  

Biasanya pengunjung menghabiskan waktu dengan foto-foto sambil bersenda gulau dan mandi di area air terjun. Pada hari-hari liburan terkadang ada juga pengunjung yang suka piknik sambil berkemah di kawasan air terjun. Walaupun belum menjadi destinasi wisata yang dikelolah khusus oleh pemerintah maupun swasta, tempat ini sudah lebih dari 20 tahun dikunjungi wisatawan domestik dan asing. Pengunjung saat ini lebih didominasi oleh masyarakat sekitaran Kecamatan Pasan.

Objek wisata Air Terjun Poniki belum masuk destinasi wisata yang dipublikasikan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan penggiat pariwisata daerah. Beberapa kali mulai terdengar menjadi perbincangan pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara namun belum ada realisasi program yang berarti untuk pengembangannya. Apakah ini akan dikelolah oleh pemerintah atau swasta? Siapapun yang nantinya akan mengelolah objek wisata ini sudah seharusnya memikirkan kehadiran objek wisata yang berkelanjutan (sustainable tourism development).Selain ramah lingkungan diharapkan juga membawa kemaslahatan bagi banyak orang khususnya masyarakat sekitar. Ayo kunjungi Kabupaten Minahasa Tenggara! (hrt14052016).

Gallery Foto: 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun