Mohon tunggu...
Harsendy Agus Widyatama
Harsendy Agus Widyatama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Digitalisasi Rekam Medis Elektronik sebagai Solusi Mencegah Klaim Palsu BPJS Kesehatan

6 Januari 2025   23:20 Diperbarui: 6 Januari 2025   23:16 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah tantangan besar dalam dunia pelayanan kesehatan, transparansi dan akurasi menjadi aspek yang sangat penting. Salah satu isu krusial yang mengemuka adalah klaim palsu dalam sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pada tahun 2023, kasus klaim palsu senilai Rp29 miliar yang melibatkan salah satu rumah sakit di Indonesia menggemparkan publik. Temuan ini menjadi bukti adanya kelemahan dalam sistem pengelolaan rekam medis manual yang saat ini masih digunakan di banyak fasilitas kesehatan di Indonesia.

Rekam medis manual memang telah lama menjadi bagian dari sistem kesehatan kita. Namun, kelemahan seperti risiko kehilangan, kerusakan, hingga manipulasi data menjadikannya celah untuk praktik kecurangan. Dalam banyak kasus, klaim palsu muncul akibat manipulasi data medis, seperti penulisan diagnosis yang tidak sesuai hingga pembengkakan biaya obat. Dampaknya, sistem jaminan kesehatan tidak hanya kehilangan kepercayaan publik, tetapi juga merugi secara finansial.

Untuk mengatasi masalah ini, transformasi sistem kesehatan melalui penerapan rekam medis elektronik (RME) menjadi solusi strategis. Sistem ini memungkinkan seluruh data medis pasien dikelola secara digital, sehingga lebih akurat, aman, dan mudah diverifikasi. RME juga memungkinkan integrasi data antar fasilitas kesehatan, termassuk dengan BPJS Kesehatan, untuk mempermudah pengawasan dan pencegahan kecurangan.

Keunggulan RME tidak hanya berhenti pada akurasi data. Sistem ini juga menawarkan fitur-fitur pengamanan seperti pembatasan akses bagi tenaga medis dan penggunaan identifikasi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) pasien. Dengan fitur ini, data pasien menjadi lebih terlindungi dan potensi penyalahgunaan dapat diminimalisir. Selain itu, RME mendukung transparansi dalam pengajuan klaim, karena semua data tercatat secara digital dan dapat diverifikasi dengan mudah.

Namun, penerapan RME tentu membutuhkan dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai. Pemerintah perlu mempercepat digitalisasi di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk pelatihan tenaga medis dalam penggunaan sistem ini. Selain itu, pembentukan badan pengawas khusus juga menjadi langkah penting untuk memastikan pengelolaan data berjalan dengan transparan dan akuntabel.

Di sisi lain, masyarakat juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan sistem ini. Pasien perlu lebih memahami hak dan kewajibannya dalam penggunaan layanan BPJS Kesehatan. Kesadaran untuk melaporkan dugaan penyimpangan juga harus ditingkatkan melalui edukasi publik. Hal ini penting agar praktik kecurangan tidak hanya diawasi dari sisi fasilitas kesehatan, tetapi juga melalui pengawasan kolektif oleh masyarakat.

Kemudian, pemerintah dapat memperkuat kebijakan dengan menerapkan sanksi tegas bagi pelaku kecurangan, baik individu maupun institusi. Selain mengembalikan dana yang telah diselewengkan, pelaku juga harus menghadapi konsekuensi hukum yang memberikan efek jera. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem jaminan kesehatan nasional. 

Kasus klaim palsu seharusnya menjadi momentum untuk mereformasi sistem kesehatan nasional. Dengan menerapkan RME, memperketat pengawasan klaim, meningkatkan akuntabilitas tenaga kesehatan, dan melibatkan masyarakat, kita dapat menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang lebih adil dan terpercaya. Langkah-langkah ini tidak hanya akan melindungi uang rakyat, tetapi juga memastikan layanan kesehatan tersedia bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Diharapkan langkah-langkah ini menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menghadirkan sistem kesehatan yang modern, aman, dan bebas dari kecurangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun