Cegah Hoaks dengan Edukasi Dini dan Produksi Konten
"Upaya melawan informasi bohong dalam bentuk narasi, foto, atau video biasanya dilakukan setelah sudah beredar di masyarakat. Mafindo sebagai organisasi periksa fakta bertugas mengeluarkan kontra-narasi hasil verifikasi hoaks. Namun yang menjadi masalah adalah intensitas berbagi pada postingan hoaks jauh lebih tinggi dari hasil verifikasi yang kita lakukan," ungkap Nasir Pariusamahu dalam sesi ketiga yaitu "Teori dan Strategi Prebunking".Â
Di dalam sesi ini, peserta diajarkan bahwa ternyata strategi konter-hoaks (debunking) yang selama ini dilakukan tidaklah cukup untuk meminimalisir dampak buruk hoaks. Sehingga perlu suatu pendekatan yang bisa dipakai untuk mencegah hoaks sebelum muncul, yakni Prebunking.
Materi terakhir diberikan oleh Asep Souisa, relawan Mafindo seorang polisi yang juga aktif sebagai content creator. Ia menjelas dalam sesi "Produksi Konten Prebunking" bahwa peserta dapat berperan aktif dalam upaya Prebunking sebagai edukasi pencegahan hoaks. Di dalam sesi ini, peserta diajarkan karakteristik media, serta bagaimana memproduksi konten digital.
"Prebunking adalah upaya untuk mencegah hoaks sebelum muncul sebagai lawan dari strategi verifikasi fakta yang selama ini dibuat. Salah satu caranya yaitu dengan membentengi diri dengan informasi dan produksi konten digital terhadap isu-isu potensial yang memiliki kemungkinan tinggi untuk dimanipulasi," ucap Souisa.
Mafindo adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan menyosialisasikan bahaya informasi bohong dan menciptakan imunitas terhadap hoaks di masyarakat Indonesia. Mafindo berbasis komunitas, kerelawanan, dan independen. (WB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H