Mohon tunggu...
Harry Sutiono
Harry Sutiono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kasus Najib dan Pentingnya Memilih Pemimpin Bernurani

24 September 2018   17:06 Diperbarui: 24 September 2018   17:11 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemimpin yang memiliki kemampuan dan nurani tentu akan membawa kemajuan yang pesat bagi suatu negara. Sedangkan pemimpin yang tidak memiliki kemampuan tapi masih memiliki nurani akan membuat pertumbuhan menjadi tersendat.

Namun, kita dapat melihat dari sosok Najib bahwa yang terburuk adalah memiliki pemimpin yang berkemampuan tapi tidak memiliki nurani. Dia akan menggunakan kemampuan untuk kepentingan sendiri dan tidak ragu mengorbankan negara.

 Tentu saja kemampuan seorang sangat penting tapi nurani merupakan tolak ukur utama bagi saya dalam memilih Presiden di tahun 2019. Saya tidak sepenuhnya percaya dengan keputusan yang Pak Jokowi ambil dalam 4 tahun kepemimpinan beliau tapi saya sepenuhnya percaya bahwa Pak Jokowi adalah seorang pemimpin yang bernurani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun