Mohon tunggu...
Harry Sutiono
Harry Sutiono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Kemacetan Jakarta Harus Seperti Mengurai Benang Kusut

15 Agustus 2018   16:55 Diperbarui: 15 Agustus 2018   17:02 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image credit: thejakartapost.com

Kedua, perlu dibentuk sebuah kesatuan khusus yang berada di bawah naungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, sebut saja Satuan Khusus Solusi Mikro Kemacetan (SKSMK). Agen SKSMK dapat dikelompokkan dalam tim kecil sekitar 3-5 orang per tim dan setiap tim bertanggung jawab atas beberapa titik kemacetan di Jakarta. 

Tugas mereka adalah untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan, mengumpulkan data dan informasi (baik dari pemantauan maupun wawancaralangsung dengan pengguna), merampungkan rencana aksi atau action plans, mengajukan proposal dan mendapatkan persetujuan dari Gubernur, serta mengkoordinasi implementasi dengan dinas-dinas terkait. 

Indikator kinerja utama SKSMK perlu dibuat sangat jelas yaitu persentase berkurangnya kemacetan di tempat mereka ditugaskan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

Ketiga, eksekusi perlu dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dapat berupa percobaan pada 10 titik macet dan yang situasinya tidak terlalu kompleks sehingga diharapkan agen SMSMK dapat langsung menganalisa dan memberikan rencana aksi yang jelas tanpa perlu belajar keluar negeri terlebih dahulu. Apabila efektif, solusi-solusi dari tahap pertama ini dapat diulang di tempat lain yang kondisinya serupa. 

Tahap selanjutnya adalah meningkatkan skala operasi ke lebih banyak titik sampai dapat mencakup seluruh wilayah Jakarta. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah solusi dari SMSMK bisa jadi merupakan sesuatu yang baru dan tidak pernah dilakukan sebelumnya, contoh: penggunaan wheel clamp atau penjepit roda di tempat umum yang bisa langsung memberikan efek jera kepada pelanggar. Semua pihak terkait perlu memiliki pikiran yang terbuka dan mencoba solusi baru yang mungkin lebih efektif daripada apa yang pernah dilakukan selama ini.

Yang terakhir, perlu adanya pemantauan secara berkala ke semua titik bahkan untuk tempat yang sudah berkurang tingkat kemacetannya. Langkah ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa solusi yang telah diimplementasikan berkelanjutan. 

Ada baiknya apabila kamera CCTV dapat dipasang untuk membantu proses pemantauan di seluruh kota Jakarta sehingga agen SMSMK atau aparat terkait lainnya tidak perlu selalu bolak-balik ke lapangan.

Ibarat mengurai benang yang kusut, tentunya tidak dapat dilakukan secara instan dan membutuhkan kesabaran dari semua pihak. Bisa jadi ada masa dimana solusi yang diajukan kurang tepat, seperti ketika menarik ujung yang salah dan malah membuat beberapa simpul semakin ketat. Semoga semua dapat bersabar dan percaya bahwa asalkan kita terus bekerja melepaskan simpul kemacetan yang ada satu demi satu, suatu hari Jakarta akan menjadi kota yang lebih manusiawi bagi pengendara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun