Kelima, struktur pasar pertanian. Ini berkaitan erat dengan tata niaga dan distribusi pertanian. Jelas sekali terbaca dari struktur pasar pertanian tersebut, adanya praktek pemain yang dominan. Hal ini menyebabkan imperfect competition, yang berasal dari monopilistic competition, sehingga sumber dan alur perdagangan hasil pertanian jadi samar-samar.
Untuk itu, sangat diperlukan maksimalisasi peranan pasar induk. Karena di berbagai negara, Eropa, Jepang, dan Cina, peranan pasar induk dapat mencegah terjadinya imperfect competition.
Pasar induk di negara-negara tersebut lebih seperti seperti whole seller. Di pasar induk itulah data-data hasil pertanian dapat dimonitor dan dikumpulkan. Untuk itu, pasar induk seharusnya dibangun di seluruh wilayah Indonesia, karena saat ini masih bertumpu di Pulau Jawa. Lalu peranan e-commerce di setor pertanian pun menjadi cukup vital, karena untuk memotong permainan harga yang merugikan petani dan konsumen di tingkat akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H