Mohon tunggu...
Angiola Harry
Angiola Harry Mohon Tunggu... Freelancer - Common Profile

Seorang jurnalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Optimalisasi Sumber Daya Perempuan

23 Mei 2016   13:17 Diperbarui: 23 Mei 2016   16:11 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lipsus.kompas.com

Disaat itulah, melalui sistem SHG, para perempuan tersebut diberdayakan dan dimodali. Sistem yang diadopsi dalam SHG adalah pertanian. Jadi, akses keuangan yang digelontorkan kepada kaum perempuan di kawasan pedalaman India, dipantau untuk keperluan pembentukan sumber daya manusia (SDM). Desa-desa yang dibina oleh sistem SHG ini akhirnya menghasilkan SDM yang dapat menciptakan produk dan komoditas pertanian berkualitas.

Selain itu, dari program SHG tersebut, dapat terlihat bahwa ternyata kaum perempuan lebih dapat menangani keuangan dengan baik, mengalokasikannya, serta melindungi keuangan dari kebutuhan yang tidak penting.

Alternative for India Development (AID), salah satu LSM di India, menangkap potensi positif kaum perempuan tersebut. Mereka pun mendirikan Mahila Bank pada 2007, sebuah bank yang digarap oleh kader-kader AID yang tak lain adalah perempuan. AID mengincar kaum perempuan di pinggiran India, yang memiliki potensi SDM yang baik. Kemudian AID memberi penyuluhan dan pembinaan kepada kaum perempuan tersebut, dalam menjalankan skema perbankan, khusus untuk area pedalaman dan pedesaan.

Mahila Bank menggunakan sistem biometrik bagi calon nasabah yang ingin membuka akun bank. Hingga saat ini Mahila Bank memiliki 10 kantor cabang di kawasan pedesaan sepanjang India. Dan pada 2013, World Bank Group (WBG) memberikan penghargaan bagi India.

Indonesia, sangat bisa mengadopsi sistem SHG dan skema perbankan Mahila Bank. Yang terdekat saat ini, pemerintah sedang mengupayakan optimalisasi sumber dana syariah zakat, infaq, waqaf, dan sedekah. Inilah yang sedang didorong Bank Indonesia bersama IDB agar segera tercipta skema pemanfaatan sumber-sumber dana syariah tersebut. Ke depannya, potensi keuangan syariah akan berjalan seiring dengan keuangan konvensional, dalam meningkatkan potensi inklusi keuangan.

Terlebih Indonesia memiliki potensi perempuan yang kuat. Dalam hal ini, para perempuan yang tidak berkarir di kantoran. Kekuatan perempuan Indonesia, yang telah melakukan gerakan emansipasi sejak awal 1970, dapat dioptimalkan dalam usaha-usaha sektor riil. Mereka layak untuk mendapat dukungan keuangan, untuk membangun mental bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun