Mohon tunggu...
harry sasono
harry sasono Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Akademi Kepolisian

Norma Demi Nilai kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Veteran Motivasi dari Jawa Barat

24 November 2021   08:08 Diperbarui: 24 November 2021   08:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa ku bayangkan Pedihnya menahan rasa Sakit nan Rindu Keluabrga. 76 Tahun beralalu , jika kita ingat bahwa mereka yang pernah Merelakan Keringat Darah dan Kesempatan Hidup mereka bersama Keluarga Tercinta, MASIH berada bersama kita hingga saat ini. Tak patut selaku generasi muda saat ini kita hanya terfokus dengan masa depan tanpa melihat AKAR mengapa NEGARA ini bisa hingga sebesar ini. NILAI DEMI NILAI PERJUANGAN harus kita pelajari dan kita amalkan. JANGAN SESEKALI kita MELUPAKAN MEREKA yang pernah ada lebih dulu disini dengan penuh TEKANAN jiwa raga dan TUMPAH DARAH.

SEMUA BERAWAL DARI KOTA ASALKU BANDUNG

Kuyakin bahwa setiap Daerah punya tokoh veteran nya masing masing Namun itu semua bukanlah PEMISAH KITA karena kita adalah NKRI.

Di usianya yang hampir 100 tahun, Abah Emang masih mengingat peristiwa saat dirinya harus berperang melawan Belanda. Saat itu ABAH lahir di tahun 1923 tersebut bertugas sebagai Tentara Republik Indonesia (TRI) berpangkat Pratu dan harus bertugas di Purwakarta, atau masuk dalam pertahanan TRI wilayah Bandung.Abah Emang merupakan satu dari sekian banyak VETERAN perang Tanah Air yang berjasa mengabdikan diri demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Abah Emang turun ke MEDAN TEMPUR dalam agresi militer Belanda II sekitar tahun 1948. Dalam peristiwa tersebut Abah Emang sempat tertembak 8 kali saat bertugas di kawasan hutan karet wilayah Kalijati Subang. Ia diberondong peluru bersama beberapa tentara lain yang sedang menjalankan tugas. 

Pada saat itu juga Abah Terkepung Tentara Belanda Peristiwa itu bermula saat Ia sedang berjalan menuju basecamp bersama tiga rekannya sesama tentara. Rombongan Abah Emang tiba-tiba dikepung oleh sekelompok tentara Belanda. Tanpa ampun keempatnya langsung dihujani timah panas hingga jatuh tak sadarkan diri. Ketiga rekan Abah Emang gugur dalam peristiwa itu. Sementara itu Abang Emang masih bisa bertahan hidup dalam kondisi bersimbah darah dan mendapat 8 luka tembak.

Dalam kondisi tak berdaya, Abah Emang memohon doa kepada Sang Maha Kuasa agar bisa selamat dari peristiwa ini. Ia berharap akan ada warga setempat yang menolongnya. Tak lama kemudian, doanya pun terkabul. Saat TAK BERDAYA itu, ada dua orang perempuan melintas. Dengan kondisi sudah tidak bisa apa-apa, Abah minta tolong kepada dua perempuan itu,"

Dalam kondisi kritis, Abah Emang meminta dua perempuan itu untuk memberinya minum. Meski sempat ketakutan, kedua perempuan itu lantas membawakan air dengan daun pisang untuk Abah Emang. Ia juga meminta kedua perempuan tersebut agar menutupi wajahnya dengan daun pisang untuk mendinginkan tubuhnya.

Dalam kondisi kritis, Abah Emang harus kembali merasakan tindakan KEJI dari para tentara Belanda yang kembali berpatroli untuk memastikan para pejuang Indonesia telah gugur.Abang Emang mengaku beberapa tentara Belanda tersebut menusukkan bayonet ke perutnya. Tak hanya itu, bagian wajah Abah Emang juga diinjak oleh tentara Belanda.

Di Malam yang larut Saat patroli itu, sejumlah pasukan Belanda, menusuk-nusukan bayonet ke perut abah. Beruntung abah tidak memberikan reaksi, termasuk saat sepatu Belanda itu menginjak wajah abah. Jadi, abah bisa selamat, KARENA DIKIRA SUDAH TEWAS.

Abang Emang baru dievakuasi setelah hari beranjak petang. Ia ditolong oleh Main yang merupakan mantan pegawai di kediaman kakeknya. Abah Emang dievakuasi di sebuah tempat di tengah hutan dan SEMPAT TAK SADARKAN DIRI SELAMA 40 HARI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun