Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Demi Aquabike Jetski, Toba Mendadak Berbenah

22 November 2023   16:21 Diperbarui: 22 November 2023   16:22 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu terakhir ini kawasan Toba mendadak berbenah dan berdandan. 'Kembali berbenah dan berdandan' maksudnya karena selama ini memang tidak berbenah dan berdandan. Ibarat rumah yang mengetahui akan kedatangan tamu, maka para penghuni rumah kucar-kacir membersihkan dan merapikan isi rumah agar elok dilihat para tetamu. 

Jika tidak ada tamu yang datang, tentu akan masa bodoh saja. Toh, kita sudah setiap hari dan terbiasa akrab dengan kesemrawutan di dalam rumah, sehingga sudah dianggap sesuatu yang tidak mengganggu lagi. Anehnya, kita justru khawatir dan malu kalau hal yang semrawut itu nantinya akan mengganggu kenyamanan tamu, sehingga kita merasa perlu berbenah. Sementara untuk kenyamanan  diri kita sendiri tidak perlu berbenah.

Itu lah sekarang yang sedang terjadi di kawasan Toba, khususnya kota Balige, sebuah kecamatan di tepi Danau Toba. Mulai tanggal 22 sampai dengan 26 November 2023 akan digelar event kaliber internasional Aquabike Jetski World Championship di empat wilayah yang membagi pesisir Danau Toba: Karo, Samosir, Dairi dan Balige.

Kawasan pelabuhan Balige dan lapangan Sisingamangaraja yang bulan Februari lalu disulap menjadi pusat venue acara F1 Powerboat yang dihadiri Presiden Jokowi, selama beberapa bulan sempat terbengkalai dan terabaikan. Serakan sampah-sampah ada di mana-mana, lapangan becek jika hujan, tenda-tenda booth posisinya tidak beraturan sehingga memperlihatkan kesan kumuh.

Saya yang setiap pagi bersepeda keliling lapangan, setiap hari juga saya bertemu sampah yang sama dengan sampah yang saya lihat seminggu yang lalu, termasuk kotoran hewan yang ada di sana-sini. Toilet di sudut lapangan, dari luar tampak mewah, tetapi di dalam penuh dengan sampah berupa puntung rokok dan kartu-kartu remi. Water spray tidak berfungsi dengan baik. Dan itu sudah berlangsung selama berminggu-minggu saat saya kembali ke lapangan ini untuk berolahraga. 

Padahal lapangan ini sering digunakan untuk acara korporasi, juga menjadi tempat warga untuk olahraga seperti jogging, naik sepeda atau anak-anak yang bermain sepakbola. Namun tidak cukup untuk membuat kawasan ini mendapat perhatian pemerintah daerah setempat.

Saya bahkan pernah ditegur petugas kebersihannya waktu sedang mencuci tangan di wastafel toilet. "Nanti kotor wastafelnya," tegurnya. 

"Memangnya wastafel gunanya untuk apa?" saya balik bertanya.

Mendengar nada suara saya yang tegas dan siap berdebat, sang petugas pun keder. "Bapak kalau cuci tangan harus pakai sabun, biar wastafelnya tidak kotor," jawabnya tidak nyambung.

"Mana sabunnya? Saya tidak lihat ada sabun untuk cuci tangan di sini." Dia menghilang sejenak, lalu kembali sambal menyoforkan sabun colek yang biasa digunakan untuk mencuci pakaian.

Hampir sepuluh tahun saya tinggal di Balige, saya bisa bilang bahwa masalah klasik di Balige ini adalah soal pengelolaan sampah serta perawatan & pemeliharaan. Saya tidak tahu berapa miliar anggaran yang sudah habis digunakan untuk mempermak kawasan pelabuhan dan lapangan untuk menjadi venue pagelaran event F1 Powerboat beberapa waktu yang lalu, tetapi begitu event selesai dan berlalu, kawasan ini pun terbengkalai dan luput dari perhatian selama beberapa bulan.

Dan saat akan digelar event Aquabike Jetski  yang akan mulai berlangsung beberapa hari lagi, kawasan ini pun kembali diperhatikan. Lapangan dibersihkan, rumput-rumput dirapikan, jalan-jalan yang biasanya gelap gulita dipasangi dengan lampu jalan tenaga surya. Selama ini kemana saja?

Bisa jadi nanti setelah event selesai, ketika hiruk pikuk keramaian telah berlalu, ketika para tamu penting sudah kembali pulang, kawasan yang sekarang diberi nama Bontean Balige ini akan kembali takdirnya yang sejati: terabaikan. Tetapi mudah-mudahan saja tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun