Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hotel Rasa Puyer

17 Oktober 2023   18:43 Diperbarui: 17 Oktober 2023   19:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak perlu saya sebut nama hotelnya. Pokoknya hotel bintang tujuh."

Dalam hati saya mikir, itu hotel atau puyer obat sakit kepala? Kok ada bintangnya sampai tujuh segala?

"Nama hotel bintang tujuhnya apa ya, Bu? Bagus juga tuh sistemnya." Saya pun mencoba mengikuti alurnya halusinasinya.

"Pokoknya hotel di Jakarta. Kau nggak tahu itu." JLEB!!! 

Padahal, saya sudah lebih dari sepuluh tahun tinggal di Jakarta. Saya tahu nama-nama hotel dan nama-nama mantan di sana. Tetapi ya sudahlah, saya mending diam saja. Takut nanti salah jawab, bisa-bisa saya di-smack down.

"Hotel begini sih masih sanggup saya beli. Kamu juga bisa saya beli sekalian," semprotnya lagi sambil memandangi interior ruangan resepsionis dengan tatapan sinis. Lha, kirain sudah bubar, ternyata masih lanjut pertarungannya. Kembali saya pasang kuda-kuda untuk mengantisipasi serangan yang tak terduga..

"Beli hotelnya saja ya, Bu. Saya tidak usah dibeli karena saya sudah satu paket sama hotel ini. Kalau ibu beli hotel ini, sudah termasuk saya di dalamnya," jawab saya spontan, masih tetap dengan nada lembut meskipun hati memberontak karena sedikit kesal. Dia sudah main fisik sih, masa saya katanya bisa dibeli. Memangnya saya cowok apa'an?

Dia mengararahkan tatapan sinisnya ke saya. Dan saya pun  makin memantapkan posisi kuda-kuda saya. Dalam situasi kritis seperti ini tidak boleh lengah.

Lalu dia merogoh dompet dari dalam tasnya, kemudian memanggil sopirnya. Wah, gawat. Beliau serius mau beli hotel ini dan saya.

"Ton, tolong beli gorengan yang di pertigaan ya. Biar ada cemilan nanti di jalan." Oh, ternyata sang sopir disuruh membeli gorengan. Katanya dia mendadak lapar setelah mengomelin saya. Seolah saya ini semacam zat penggugah selera makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun