Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Artis Cilik, Dulu & Sekarang

29 September 2023   10:30 Diperbarui: 29 September 2023   10:30 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang orangtua juga terkesan tidak ingin mengarahkan anak-anaknya pada bakat tertentu, hanya menunjukkan keseharian saat bermain atau tantrum di media sosial. Lucunya, konten tanpa nilai berita seperti ini banyak penikmatnya. Mungkin disebabkan mentalitas yang selalu ingin tahu urusan orang lain, khususnya artis. Dan yang ini peluang yang dimanfaatkan beberapa selebriti tanah air dengan cara menjual privasi, daripada harus repot-repot berkarya.

Tak heran jika saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan game online. Mereka tidak lagi melihat musik atau akting sebagai profesi yang keren karena tidak adanya role model yang bisa memotivasi atau panutan. Kalau pun ada minat terhadap musik atau akting, referensinya adalah artis dewasa. Semua ingin menjadi Selebgram, Tiktokers atau apapun yang viral di media sosial, yang bisa membuat terkenal dan mendapat uang walau tanpa adanya substansi konten, bakat atau usaha.

Orangtua juga menjadi cenderung 'mengkesploitasi' anak di media sosial demi mendapat viewers dan followers. Tidak lagi diarahkan untuk mengasah dan menampilkan bakat tertentu, karena mengasah bakat dianggap buang-buang waktu sebab membutuhkan proses panjang. Semua ingin menjadi terkenal tanpa usaha dan bakat. Semua menjadi serba instan hanya karena popularitas dan uang. Bahkan selebriti sendiri pun menginginkan anak-anaknya mengikuti jejaknya menjadi selebriti walaupun tidak memiliki bakat apa-apa. 

Trend ini kemudian semakin berkembang ibarat lingkaran setan, karena beberapa produsen produk menggunakan jasa para selebriti tanpa karya ini menjadi media promosi produk. Produsen tak lagi selektif memilih duta produk mereka, yang penting terkenal. Biarpun terkenal karena sensasi, bukan prestasi.

Dan fenomena artis tanpa bakat ini memang sesuatu yang lumrah di Indonesia yang membuat industri hiburan Indonesia pada saat ini seperti sedang berada pada titik terendahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun