Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hasrat Melayani, Bukan Dilayani

5 Agustus 2023   18:27 Diperbarui: 25 Agustus 2023   10:18 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: https://asset.kompas.com/crops/vlHU0RlKC4ANC2MSaQt8hGRUHDg=/27x0:995x645/750x500/data/photo/2021/12/10/61b2da10078aa.jpg

Tak peduli meskipun sedang ada masalah di rumah, terlibat konflik dengan teman, pacar maupun mantan presiden, namun begitu berdiri di ruang breakfast, semua masalah seperti menguap begitu saja untuk sementara.  Untuk sementara ya, tidak mungkin untuk selamanya. Tanpa sadar justru wajah sumringah yang terhampar untuk menyambut tamu yang hendak sarapan. 

Dan satu lagi, tamu-tamu yang hendak sarapan jarang sekali marah-marah. Namanya juga hendak makan di waktu yang sebenarnya tidak lapar-lapar amat, mood masih segar, tak ada peluang untuk sempat terpikir mencari lawan untuk berkelahi. 

Satu-satunya nilai 'minus' menjadi waiter di ruang breakfast adalah jarang sekali mendapat uang tip, tidak seperti waiter di restoran atau cafe yang kadang tip diselipkan di bawah piring, disela-sela kutang atau langsung disalamkan. Tetapi siapa yang peduli ada atau tidak uang tip? Karena  ucapan terima kasih yang tulus dari tamu saat meninggalkan ruang breakfast sudah lebih sekedar uang tip. Tetapi tetap sih, berharap ada yang memberi tip untuk sekedar pelipur hati. 

Dan di kesempatan dan waktu yang berbeda, saya juga pernah diperbantukan sebagai tenaga housekeeper. Meskipun saya relatif bisa menjalankannya, tetapi saya tidak terlalu menikmatinya sebagaimana saya menikmati menjadi waiter. Mungkin karena di ruang breakfast saya memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan tamu, mulai dari hanya sekedar menanyakan nama, sampai menawarkan menjadi menantu. Sementara saat menjadi housekeeping malah jarang sekali. Mau berinteraksi dengan siapa? Karena kamar yang dibersihkan dan dirapikan tersebut penghuninya udah check out. Masak ngobrol dengan handuk kotor?

Hampir semua pekerjaan di hotel pernah saya jalani, kecuali sekuriti dan tehnisi. Saya sadar diri tidak mungkin diperbantukan menjadi sekuriti karena postur saya yang kurang tegap dan kekar. Maklum, mantan supermodel, sehingga tubuh saya relatif kurus dan ramping. 

Menjadi teknisi? Boro-boro! Karena meskipun saya laki-laki, tetapi saya tidak malu mengakui bahwa saya benar-benar buta mengenai urusan listrik beserta segala tetek bengeknya. Dan satu lagi, saya paling tidak suka kesetrum. Lha, memangnya siapa yang suka?

Begitulah. Sejak kecil memang saya lebih suka melayani daripada dilayani. Mungkin sedikit banyak terpengaruh kebiasaan menyiapkan makan untuk bapak saya dulu tanpa cemberut. Karena setiap kali hendak makan, bapak saya lebih suka menyuruh saya menyiapkan segala sesuatunya daripada menyuruh saudara saya yang lain. Mulai dari menyendok makanan sampai menuangkan air ke gelas.

Mengacu pada kecenderungan untuk melayani daripada melayani tersebut, kadang saya berpikir jangan-jangan panggilan jiwa saya adalah menjadi Asisten Rumah Tangga, tetapi takdir membawa saya untuk mengaktualisasikan panggilan tersebut di arena yang cakupannya lebih luas dan menantang, yaitu di hotel.  Dan ini menjadi salah satu berkat Tuhan yang sangat saya syukuri dalam hidup ini. Dalam hidup ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun