Load management merupakan fasilitas yang diberikan tim kepada pamain guna kinerja atlet sambil menjaga kesehatan.
Maka terbarbayang sudah, kan, bagaimana sebuah tim bisa meramu pasukannya untuk sepanjang musim dengan beragam aturan --bahkan turnamen baru-- yang NBA sudah tetapkan?
Meski aku juga tidak bisa memungkiri, semua penghargaan yang didapat selain cincin juara itu tidak penting. Buatku penghargaan tersebut sekadar penghiburan semata.
Tidak pernah, sependek yang kutahu, seorang pemain begitu ngotot meraih gelar MVP Season atau lainnya ketimbang cincin juara.
Jika memang dibutuhkan load management sebanyak separuh musim, barangkali, itu akan dilakukan.
Dalam ingatanku, pernah sekali waktu Kobe Bryant hadir di Late Night Show --tapi, kulupa acara siapa ketika itu-- diperlihatkan gambar trofi NBA.
Kobe Bryant terdiam cukup lama memerhatikan gambar tersebut, lalu mengatakan, "I play in NBA for this one."
Kalau apa yang kubayangkan terjadi, apakah In-Season Tournament akan semenarik NBA regular season? Ya, masih!
Dugaanku, meski In-Season Tournament dimulai pada akhir tahun ini, akan jadi awal mula kembalinya "perseteruan" wilayah Barat dan Timur di NBA.
Karena jika kita lihat format yang dibuat dalam In-Season Tournament akan lebih menegaskan mana tim terbaik dari wilayah Barat dan Timur. Beda sekali dengan regular season yang bisa kita lihat ketimpangannya.
Ketimpangan yang kumaksud begini: bisa saja tim wilayah Timur mendapat banyak kemenangan dari tim Barat untuk bisa mendongkrak prosentasi menang-kalah daripada bertanding sesama tim Timur, bukan?