"Voice of Baceprot adalah anti-tesis dari Efek Rumah Kaca. Period!!!"
Sebenarnya ingin membahas soal musikalitas Voice of Baceprot, tapi (pasti) Kevin jadi orang pertama yang mematahkan semua isi tulisanku. Lha wong lagunya Blackpink yang "Ddu-du-ddu-du" pernah kubilang lagu metal, dia malah tidak percaya.
Kevin anak metal, tapi aku juga! Kevin punya banyak kaos metal, tapi aku juga punya --walau cuma satu: Tombstone.
Tapi, biar bagaimanapun, aku hargai itu meski ujung-ujungnya akan dihardik juga olehnya. Tak apa. Makanya, aku ingin menempatkan Voice of Baceprot (VoB) pada kotak yang lain: minimalis.
Saat pertama kali mendengar School Revolution, aku langsung suka. Spotify yang pertama memberitahuku lewat Daily Mix saat aku sedang senang-senangnya mengulang lagu BMTH dan beberapa lagu barunya yang sungguh EDM itu.
Lagu-lagu BMTH berpindah dari satu lagu ke lagu lainnya dan... "hey!" School Revolution nyempil di antara lagu-lagu metal.
Lagunya enak, tentu saja, tapi musik metal dengan logat sundanya itulah yang pertama mencuri ketertarikanku.
Sudah lama betul aku tidak mendengar musik metal yang-rada-nyunda seperti mereka. Mungkin lagu terakhir yang kudengar dari Bajing Luncat lewat single "Becak Tiguling".
Jika Singapura kita kenal dengan Singlish, maka Sundish, barangkali, adalah padanan yang tepat untuk cara orang-orang sunda saat berbicara Bahasa Inggris. Beda. Beda sekali.
udah ada versi lengkapnya di yutup!!! sungguh sunda betul @baceprotvoices!!!
\m/ \m/ https://t.co/0jNUi3utwx pic.twitter.com/9PTIxhlzhV--- Kangmas Harry (@_HarRam) May 12, 2020