Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Memasak Batu, Merebus Tulangku

20 Juli 2021   18:03 Diperbarui: 21 Juli 2021   12:36 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ibu dan aku memasak batu dan tulangku dengan riang. (sumber: pixabay.com/fdunn)

1/

ibu tidak lagi
memasak batu, kini
merebus tulang-tulang
sisa rebusan tetangga yang
dibuang.

2/

tukang jagal mengangkat tinggi
golok yang berlumur darah.

"apa lagi yang dipotong,"
katanya.

kambing dan sapi kompak
menjawab: anggaran.

3/

sudah tidak ada lagi yang menitik
dari airmata yang dikorbankan
: selain kisah penderitaan
orang-orang dalam statistik.

4/

orang-orang menusuk sate
ibu merebus batu

orang-orang makan gulai
aku dan ibu pergi tamasya
ke etalase warung-warung
menunjuk piring-piring kosong itu.

5/

kupon yang aku pegang tak
terbaca angkanya.

panitia tidak memanggilku
malaikat yang justru menjemputku.

"tunggu... biar sisa dagingku
ini dibawa pulang dulu
agar ibu dan adik tidak kelaparan."

6/

sudah malam, tidur dan
istirahat. siapkan
tenaga untuk besok
bermimpi sehari lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun