Lewat akun Twitter pribadinya, LaMarcus Aldridge mengunggah sebuah surat yang menyatakan bahwa dirinya pensiun setelah 15 tahun berkarier di NBA.
Pada unggahan tersebut, LaMarcus Aldridge menceritakan bahawa ia mengalami detak jantung yang tidak teratur selama penampilan terakhirnya bersama tim.
Pertandingan yang LaMarcus Aldridge maksud adalah ketika timnya menjamu juara bertahan NBA, Los Angeles Lakers.
Meskipun timnya kalah, tapi LaMarcus Aldridge bermain selama 23 menit dan mencetak 12 poin, 3 rebound, dan 2 asis.
Setelah pertandingan itu, masih berdasarkan surat yang LaMarcus Aldridge tulis, kondisinya semakin memburuk.
Pengumuman pengunduran diri ini memang sangat mengagetkan. Pasalnya, LaMarcus Aldridge baru saja bergabung dengan Brooklyn Nets pada 27 Maret 2021 lalu dengan status buyout.
lamarcus aldridge says he can help brooklyn's defense with his defensive iq and ability to switch, per @mattbrooksnba (via @thenbacentral)
ngng: pic.twitter.com/yr6p3BzNVa--- Kangmas Harry (@_HarRam) April 1, 2021
Apalagi dengan bergabungnya LaMarcus Aldridge ini perbincangan untuk perebutan juara NBA musim ini.
Dengan kata lain, menurutku, Brooklyn Nets sudah membeli gelar juara NBA 2021 dengan memboyongnya --juga sebelum itu James Harden, lalu Blake Griffin setelahnya.
how the nets stop the @lakers at #nba finals: pic.twitter.com/EOtNRDaUHy--- Kangmas Harry (@_HarRam) March 28, 2021
***
Tak ada yang ingatan yang begitu berkesan untukku kepada LaMarcus Aldridge selain (1) kemenangannya atas Houston Rocket pada babak Playoffs sewaktu masih di Porland Trail Blazers.
Memang semua orang membahas begitu berkesannya clutch shot Dame-dolla, Damian Lillard untuk meloloskan Porland Trail Blazers. Akan tetapi, setelah itu, LaMarcus Aldridge akhirnya bergabung dengan San Antonio Spurs pada 2015.
Barulah ketika melihat LaMarcus Aldridge bermain dibawah asuhan Gregg Popovich, buatku, (2) LaMarcus Aldridge adalah suksesor Tim "Timmy" Duncan.
Gregg Popovich memang sudah memproyeksikan bahwa pemain yang tepat untuk menggantikan Tim Duncan jika pensiun adalah LaMarcus Aldridge.
Yha, pada akhirnya Tim Duncan pensiun pada 2016, satu tahun setelah LaMarcus Aldridge bergabung.
Hampir sulit tidak melihat kedua pemain itu tidak serupa: dari posisi bermain, gaya bermain, hingga tinggi badan Tim Duncan dan LaMarcus Aldridge itu sama percis!
Mungkin, ya, cincin juara yang memberdakan mereka berdua.
Gregg Popovich bisa membuat skuad dengan kemampuan yang sama, tapi tidak dengan pemain lain yang bisa menunjang seperti masih ada Tony Parker dan Manu Ginobili ketika itu.
***
Barangkali karena kemiripan itulah sampai aku menyebutnya LaMarcus "Baby Timmy" Aldridge.
Apalagi untuk generasi penikmat NBA sekarang, paling tidak, sempat menonton betapa masih ada pemain yang begitu baik ketika bertanding.
Seperti halnya Tim Duncan, LaMarcus Aldridge sama sekali tidak pernah terlihat melakukan trash talk dengan lawan.
LaMarcus Aldridge bisa begitu dominan pada paint area sebagai big-man. Bahkan, pada musim lalu, tercatat sebagai pemain yang paling sering membuat poin pada mid-range area.
LaMarcus Aldridge, seingatku, adalah big-man yang mampu melakukan shoot selain hanya melakukan offensive rebound maupun dunk.
Untuk itulah kini lahir banyaknya big-man yang juga mempu melakukan shoot seperti Nikola Jokic hingga Joel Embiid.
***
"For 15 years I've put basketball first. And now, it is time to put my health and family first," tulis LaMarcus Aldridge.
pic.twitter.com/q69S0VhdFf--- LaMarcus Aldridge (@aldridge_12) April 15, 2021
Terima kasih untuk semua kenangannya, LA!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H