Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tanpa Anthony Davis, Perang Sipil Lakers-Nets akan Tetap Seru

17 Februari 2021   23:27 Diperbarui: 19 Februari 2021   09:43 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LeBron James, Kuzma (tengah) dan Alex Caruso. (Foto: AFP/Michael Reaves via kompas.com)

Anthony Davis diperkirakan absen hingga 2-3 pekan. Ketika pertandingan melawan Denver Nuggets, Anthony Davis mengalami cedera arciles pada kaki kirinya.

Hasil pemeriksaan memang masih menunggu seluruh tim kembali, karena Lakers baru saja tandang melawan 2 tim di Wilayah Pasifik.

Agennya, Rich Paul, bahkan memerkirakan Anthony Davis bisa akan jauh lebih lama istirahat dari periode yang sudah ditentukan. Bagi seorang agen, tentu saja, pemain superstar adalah aset yang mesti betul-betul dijaga.

Ketika Lakers kembali bermain di Staples Center, Kamis (18/02) waktu setempat --sedangkan waktu Indonesia Jumat pagi-- Anthony Davis justru menjalani pemeriksaan cederanya. Apes betul!

Sayangnya tim yang akan bertamu adalah Brooklyn Nets. Pertandingan yang paling ditunggu musim ini: Lakers vs Nets.

Bahkan, NBA Twitter saja sudah riuh dengan memberi tajuk untuk pertandingan tersebut sebagai Civil War, Perang Sipil.

Pertanyaannya untuk pertandingan itu menjadi: apakah masih menarik karena Anthony Davis tidak bermain? Apakah LeBron James mampu memimpin Lakers untuk, paling tidak, mengimbangi Super Team Brooklyn Nets --Kevin Durant, Kyrie Irving, dan James Harden?

***

Secara statistik, Lakers ada pada peringkat kedua tim dengan pertahanan dan menyerang di NBA musim ini. Sedangkan, Nets berada di peringkat 7 untuk menyerang dan ke-3 dari bawah untuk bertahan.

Untuk hitung-hitungan matematika sederhana, Lakers unggul. Tapi, secara materi pemain, Nets bisa memilih dan memainkan siapa saja untuk mendampingi trio superstar mereka.

Kevin Durant dan Kyrie Irving bahkan tidak dimainkan ketika Nets mengalahkan Phoenix Suns. James Harden tampil amat dominan: 38 poin, 11 asis, dan 7 rebound.

Sedangkan Lakers? Ya, LeBron James saja. Sudah.

Tapi..., jika boleh ditarik mundur, LeBron James melawan Trio Superstar itu akan mengingatkan pada Final NBA musim 2018, bukan? Cavs vs Warriors.

Ya, pada final itu LeBron memang kalah telak, 4-0, tapi Warriors begitu serius untuk mengalahkan LeBron dengan pemain-pemain mediokernya melawan Trio Superstar Curry, Klay, dan Kevin Durant.

Ini bisa diperdebatkan, tapi musim 2018 adalah musim terbaik LeBron James. Sepanjang musim itu, LeBron bisa bermain di 5 posisi berbeda dan Cavs tetap bisa sampai final. Siapapun pemain favoritmu, Jordan atau Durant atau Curry atau Kawhi Leonard sekalipun tidak mungkin bisa!

Lalu, untuk pertandingan Lakers-Nets, prediksiku Lakers akan kalah. Tidak apa-apa. LeBron juga mungkin akan selesai di Kuarter 4 ketika pertandingan masih menyisakan 3 menit.

Akan tetapi ini jadi pertandingan yang menentukan bagi Nets, benarkah mereka calon tim terkuat untuk bisa tampil di Final NBA? Ini yang tidak yakin!

***

Anggaplah Anthony Davis akan tidak melanjutkan musim ini karena cedera, apakah Lakers masih jadi tim favorit dan bisa memertahankan gelar juara?

LeBron James, Kuzma (tengah) dan Alex Caruso. (Foto: AFP/Michael Reaves via kompas.com)
LeBron James, Kuzma (tengah) dan Alex Caruso. (Foto: AFP/Michael Reaves via kompas.com)
Karena musim lalu ketika Lakers juara peran Anthony Davis cukup kentara daripada LeBron James semata. Anthony Davis adalah finisher sekaligus defender terbaik musim lalu --walau yang memenangi itu Giannis.

Namun, Lakers musim ini sudah cukup kok untuk sekadar membawa mereka kembali ke Final NBA.

Trezz, Dennis The Menace, dan big-Marc adalah amunisinya, sedangkan Wess adalah senjata rahasianya.

Lagipula kini Kuzma sudah makin membaik bermainnya. Mental defensive yang kini dibangun oleh Vogel makin terlihat hasilnya.

Melihat Kuzma bermain, pasti akan mengingatkan bagaimana Rodman masih berseragam Detroit Pistons. Bukan untuk mencari poin, tapi seberapa efektif menjaga post-area untuk boxout mendapat rebound dan membuka peluang second-change point.

KCP, Carushow, dan THT? Ini tinggal pintar-pintarnya Frank Vogel merotasi pemainnya saja. Karena sampai saat ini jika LeBron, Kuzma, Trezz, Carushow, dan THT main bersamaan maka ratio poin per-pertandingan masih lebih tinggi dibandingkan starting line-up sekalipun.

Dengan materi seperti ini saja, rasa-rasanya, Lakers masih berpeluang memertahankan gelar juara. Dan... LeBron akan meraih MVP tertua sepanjang sejarah NBA.

***

Untuk jalannya Perang Sipil Lakers-Nets, cukup bayangkan saja bagaimana cara Lakers untuk bisa sampai Final NBA tadi. Sebab, Civil War akan bersambung hingga Final NBA 2021.

Tidak perlu memikirkan Clippers, namanya ditulis satu kalimat dengan Lakers saja sudah tidak cocok!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun