Ya, secara urutan, memang lebih dulu Kobe yang meninggalkan kita daripada Lakers yang mengangkat piala.
Akan tetapi, bagi Kobe, seperti yang ia akui ketika berbincang dengan Matt Barnes dan Stephen Jackson pada Podcast "All The Smoke", awal Januari 2020.
"The biggest team in probably i've ever seen," ucap Kobe.
Konteksnya memang melihat apa yang sudah Rob Pelinka, mantan agen Kobe Bryant yang kini menjadi General Manager Lakers kerjakan. Akan tetapi, melihat roaster yang dibangun musim lalu, "they look fantastic," ungkap Kobe untuk menggambarkan itu.
Jika ketika itu kita sudah percaya apa yang Kobe katakan, maka ketika itu pula Lakers sudah dipastikan jadi juara.Â
***Â
Tetapi pada kenyataannya, musim lalu, Lakers bukanlah tim yang diunggulkan juara. Bahkan tidak masuk dalam top-5 candidat championship contender versi ESPN. Yang lebih menggelikan: Lakers berada di bawah Denver Nuggets.
Argumennya beragam; dari LeBron yang gagal main pada babak playoff di musim pertamanya dengan Lakers --dan itu pertama kalinya LeBron tidak ikut playoffs sepanjang kariernya-- hingga Anthony Davis akan tidak cocok bermain dengan LeBron.
Sayangnya, sebelum musim lalu NBA ditunda, Lakers adalah tim pertama di wilayah barat yang sudah memastikan diri ikut babak playoffs.
Sayangnya, ketika NBA dimulai kembali dan Lakers bertanding pada game pembuka dan menang atas Clippers, Lakers dipastikan memuncaki wilayah barat: meninggalkan Clippers dan tim-tim lain yang dianggap paling kompetitif dibandingkan wilayah timur.
Sayangnya, ada yang mereka lupa, Lakers hanya mengalami sekali kekalahan melawan tim dari wilayah barat --itupun jika kalah pada pertandingan pembuka tidak dihitung karena Clippers selaku tuan rumah tetapi tetap bermain di Staples Center.Â