Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Untuk Kobe Bryant, Format NBA All Star Game 2020 Diubah!

31 Januari 2020   05:43 Diperbarui: 31 Januari 2020   11:26 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunk ikonik Kobe Bryant. (Foto: Shutterstock via kompas.com)

Kira-kira, 8 jam sebelum pengumuman NBA All-Star Players Reserve, operator liga secara resmi mengubah format All-Star Game 2020. Hal ini, tentu saja, untuk mengenang Kobe Bryant dan Gigi--juga 7 korban lainnya yang meninggal dalam kecelakaan helikopter.

Tidak hanya itu, jika membaca rilis resmi dari Operator Liga, pada gelaran NBA All-Star 2020 memang dirancang untuk meningkatkan kompetisi antar-permainan, membuatnya lebih menghibur, dan hasil setiap kuarter menentukan jumlah uang yang akan didonasikan.

Meski akan mengulang pertandingan antara Team LeBron dan Team Giannis, tetapi kali ini pemain yang masuk starter jauh berbeda. Tidak ada Curry, Durant, Irving misalnya. 

Nama-nama baru seperti Trae Young dan Luka Doncic justru yang menggantikan. Juga ada Paskal Siakam dari Toronto Raptors yang meraih gelar juara 2019 sekaligus The Most Improved Player pada NBA Award 2019.

Format yang diubah tersebut adalah pada 3 kuarter pertama, seperti yang tadi sudah disebutkan, akan menentukan jumlah uang yang didonasikan. 

Tim yang unggul pada setiap kuarter akan mendapat 100ribu dolar Amerika Serikat. Jika hasilnya imbang, maka akan diakumulasi pada kuarter berikutnya.

Semuanya akan dimulai dengan skor 0-0 dan akan berlangsung selama 12 menit. Sedangkan pada awal kuartal keempat, jam permainan akan dimatikan. Tidak ada batas waktu, hanya skor target akhir yang ditetapkan.

Caranya adalah hasil tertinggi dari kumulatif 3 kuarter akan ditambah 24 poin. Yha... 24 adalah nomornya Kobe Bryant. Jadi, jika kumulatif tertinggi 76 poin, maka tim yang mampu lebih dulu mencapai 100 poin, mesti itu hanya 8 atau 24 menit --bukan 12 menit seperti pada 3 kuarter pertama-- keluar sebagai pemenang.

Untuk tim yang bisa mencapai target skor yang sudah ditentukan tadi, maka akan mendapat tambahan 200ribu dolar Amerika Serikat yang bisa disumbangkan. 

Kalau ada yang bisa memenangkan setiap kuarter dan skor yang sudah ditentukan pada kuarter terakhir, tim tersebut bisa menyumbangkan 500ribu dolar.

Namun, jika ada tim yang sama sekali tidak memenangkan setiap kuartal dan tetap kalah di kuarter terakhir seperti yang sudah ditentukan juga mendapat 100ribu dolar Amerika Serikat untuk disumbangkan.
***
Secara keseluruhan, NBA All-Star Weekend 2020 akan tersaji dalam 3 hari, 15-17 Februari 2020, waktu Indonesia. Akan ada NBA All-Star Rookie game, skill chalange, All-Star Celebrity game, dan ditutup NBA All-Star Game.
***
Memang ini bukan kali pertama NBA All-Star menawarkan hal baru kepada penggemarnya dengan format yang jauh lebih menarik.

Dulu, misalnya, kita hanya akan melihat Tim Wilayah Barat melawan Tim Wilayah Timur. Paling tidak untuk 3 dekade terakhir, kita bisa melihat beberapa arsip tayangan NBA All-Star Game dari jersey yang digunakan sampai pemain-pemain pilihan.

Namun, ketika rivalitas antara Golden State Warriors dan Cleveland Cavaliers mendominasi liga, akhirnya format NBA All-Star Game diubah pada 2018. Hasil voting dari penggemar, media, sampai pemain NBA diakumulasi. Sepuluh pemain menjadi starter dan 14 pemain lainnya jadi cadangan.

Lalu, pemain dengan nilai tertinggi pada setiap wilayah, Barat dan Timur, ditunjuk sebagai kapten.

Kali pertama format tersebut diterapkan, tentu saja, kapten dari wilayah Barat diwakilkan oleh Stephen Curry dan LeBron James untuk wilayah Timur.

Kedua pemain tersebut kemudian memilih masing-masing 4 pemain untuk dijadikan starter dan 7 pemain lainnya sebagai cadangan.

Team LeBron yang keluar sebagai pemenang pada NBA All-Star 2018. Aku juga pernah menulisnya, deng.

Baca: 10+1 Momen Terbaik NBA All-Star 2018 

Pada tahun berikutnya, masih dengan format yang sama seperti 2018. Hanya saja LeBron James pindah ke Los Angeles Lakers. Maka, pada NBA All-Star 2019, LeBron meraih suara terbanyak mewakili wilayah Barat, sedangkan Giannis kapten dari wilayah Timur.

Yang menarik, baru pertama dalam sejarah penyelenggaraan NBA All-Star, ada pertukaran pemain. LeBron meminta Ben Simmons yang semula sudah dipilih Giannis untuk ditukar dengan Westbrook. Keduanya setuju. Dan pemenang NBA All-Star 2019 adalah Team LeBron.
***
NBA All-Star memang semacam eksebisi saja, akan tetapi main-main yang serius. Bahkan hasil yang didapat dari gelaran NBA All-Star digunakan untuk mendonasikannya ke yayasan non-profit. Tidak tanggung-tanggung, totalnya bisa mencapai 1 juta dolar Amerika Serikat.

Sedangkan bagi pemain, bisa tampil di NBA All-Star Game adalah prestasi tersendiri.

Sepanjang karier basketnya selama 20 tahun, Kobe Bryant tampil sebanyak 18 kali dan 4 kali mendapat penghargaan pemain terbaik alias MVP. Tidak hanya itu, Kobe Bryant masih tercatat sebagai pemain termuda yang sudah tampil di NBA All-Star.

Mamba 4 Life!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun