Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

11 Dosa yang Lebih Baik Diakui Sendiri tinimbang Diumbar Orang Lain

25 Maret 2018   21:20 Diperbarui: 25 Maret 2018   21:31 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Foto: www.1x.com)

Donny Damn membawakanku sekotak cokelat yang ia beli ketika ke luar negeri. Kepadaku ia berkata, "ketika masuk toko permen dan cokelat, tiba-tiba ingat aku."

Cokelat itu terbagi 4 bagian dalam satu kotak. Masing-masing bagian terdapat 4 cokelat. Ketika cokelat itu digigit, masih ada 4 bagian cokelat kecil-kecil lagi di dalamnya. Aku tertawa saat figurant pertama. Kokya ada cokelat seperti ini, tanya saya dalam hati.

"Apa yang membuatmu ingat ketika membelikan cokelat ini untukku?"

"Aku tiba-tiba memikirkan cokelat yang pernah kau terima dari Ayin 11 tahun lalu. Cokelat valentine. Kamu bilang, itu cokelat pertama yang kamu pernah dapat bukan?"

11 tahun lalu. Ayin. Yha. Itu cokelat pertama dan terakhir pemberian oranglain yang aku dapat. Lalu?

"Cokelat yang kamu dapat dari Ayin sesungguhnya aku yang memberikan," jelas Donny Damn. "Ia menolakku dan lebih memilih kamu."

Selama lebih dari dua tahun aku dan Ayin menjalin hubungan. Donny Damn mendapat perempuan lain. Dan lama kami tidak bertemu.

Aku jadi tidak enak hati. Sebab mantannya Donny Damn kini adalah istriku, dan Ayin adalah istri Donny Damn. Yha. 11 tahun lalu. Satu hari sebelum hari valentine, aku memberikan cokelat untuk Tanya. Ia (juga) menolaknya. Dan tolakan itu diimbungi dengan sebuah kalimat tanya: "aku mencintai Donny Damn."

11 tahun telah berlalu. Ini yang tidak pernah aku ceritakan pada Tanya.

10/

Bola yang kutendang masuk ke rumah Tante Ineu. Mengenai kacanya, pecah. Sejak hari itu aku tidak pernah bermain bola di lapangan itu. Aku takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun