Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yang Tidak Dilakukan Wenger Ketika Tertinggal oleh Chelsea

5 Februari 2017   02:46 Diperbarui: 6 Februari 2017   03:56 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: @MailSport

Indahnya Gol Hazard dan Kesalahan Cech yang Sebesar Rumah

Diego Costa berhasil menang duel di udara dengan Koscielny. Bola mengarah pada Hazard. Dibawanya sendiri dengan sedikit mengelabui Koscielny yang belum siap kembali bertahan. Monreal masih di depan membantu serangan.

Hanya Coquelin yang siap merebut. Ia berlari, beradu badan, mengganggu gerak Hazard dan jatuh. Hazard bebas. Ia terus berlari. Di sini perlu saya tegaskan: Hazard bukanlah Sterling yang hanya bisa berlari menggiring bola, Hazard jauh lebih piawai. Terbukti, walau akhirnya Koscielny kembali menutup geraknya, bola digeser sedikit ke kanan dan Skodron Mustafi telat melakukan slengkatan, bola sudah terlebih dulu ditendang. Dan, masuk.

Mesti juga diperhatikan gerak Gabriel ketika itu. Tak ada sama sekali. Ia berlari tanpa sedikitpun niat membantu bertahan. Padahal kalau saja Hazard memberi operan ke Diego Costa, ia sedang tidak dalam penjagaan dari Gabriel.

Setelah ketinggalan dua gol, barulah Wenger sadar: memasukkan penyerang adalah solusi untuk mengejar defisit gol. Semula Giroud, baru Wellbeck. Walcott dan Coquelin keluar. Tidak perlu bertahan, intinya menyerang, menyerang dan menyerang. Gol adalah bonus.

Beberapa kali cukup terbukti, Wellbeck lewat sundulannya hampir membuat gol. Giroud pun demikian. Berani untuk turun ke belakang membatu pertahanan dan dua-tiga kali berhasil merebut bola dari kaki Kante dan Matic. Walau ujung-ujungnya bola itu dibuang percuma ke depan.

Namun yang perlu diberikan credit lebih kepada Conte adalah ia tidak mengubah gaya permainan meski telah unggul. Dimasukkannya Willian dan Fabregas secara bersamaan, lalu Hazard dan Pedro keluar. Keduanya punya posisi yang sama.

Yang berubah malah Cech. Ia membuat blunder, yang jika boleh meminjam pengakuan Higuita (kiper Kolombia) saat melawan Kamerun di Piala Dunia: itu sebuah kesalahan besar, kesalahan yang sebesar rumah. Jadi ketika dalam posisi membangun serangan dari belakang, Cech malah menendang bola melambung melewati Mustafi dan jatuh di kaki Fabregas. Gawang sedang tidak dalam penjagaan. Dengan akurasi yang tinggi, Fabregas melepaskan tendangan. Dan gol.

Dan Arsenal tertinggal tiga angka dari Chelsea. Dan Arsenal hanya mampu membalasnya dengan satu. Siapa lagi yang mampu membuat gol di menit akhir selain Giroud? Itu pun didapat dari umpan silang Monreal yang selalu membantu serangan. Sebagai full-back kanan, tak satu pun yang umpan yang diberikan Gabriel. Tak sekalipun.

Jika ingin melemparkan handuk, mungkin belum saatnya, Wenger. Percayalah. Masih ada 14 laga tersisa. Masih ada peringkat empat besar yang tersedia. Sebab seperti yang kita tahu, Chelsea sudah jauh di puncak sana.

Perpustakaan Teras Baca, 5 Februari 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun