Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Sesabar Rindu, Sebab Semangat Itu Nafsu

27 Juli 2016   23:19 Diperbarui: 27 Juli 2016   23:26 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan buku yang belum saya rapihkan

Namun, saya membaca buku Fisika saat sedang buntu-buntunya menulis. Lewat menjawab soal dan rumus itulah perlahan saya tenang. Ini perlu dipertegas: saya mengerjakan soal dan rumus secara asal, saya tidak peduli benar-tidaknya, yang jauh lebih penting saya bisa menjawabnya.

Semangat, pada titik tertentu, bisa menjelma nafsu.

Suatu ketika, saat saya sedang gencar-gencarnya promosikan perpustakaan di media sosial, seorang yang tidak saya kenal mengubungi.

"Konsepnya unik, boleh saya ikut bantu-bantu?" tanya orang itu. "Mengajar untuk anak-anak SD juga gapapa. Gapapa gak dibayar juga."

Saya diam. Bingung ingin merespon apa. Sampai akhirnya kami jadi teman. Ia seorang wartawan radio di Bogor, sempat jadi relawan untuk beberapa komunitas sosial. Namun sayang, pertemanan kami tidak menghasilkan apa-apa. Semangat yang berapi-api melenyapkan semua.
Sudah banyak yang seperti itu. Saya terima dengan selapangnya pintu, namun mereka pergi tanpa permisi. Biarlah, sebab yang abadi hanya waktu, kita fana!

Oia, sampai lupa. Hari ini adalah hari di mana saya untuk kali pertama mengumpulkan orang-orang membuat perpustakaan. 27 Juli, 5 tahun lalu. Tanpa mereka, perpustakaan ini pin tetap ada. Sabar saja, sebab saya bukan apa-apa.

Perpustakaan Teras Baca, 27 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun