Kadang yang membuat saya selalu penasaran pada ajang-ajang penghargaan "bergengsi" ialah proses pemilihan, penentuan sampai menemukan pemenangnya. Namun, lebih sering saya tidak peduli. Pemenang, biar bagaimana pun juga, adalah mereka yang berani berkarya.
Saya jadi teringat wawancara Raditya Dika sewaktu ia masih kita kenal sebagai penulis sahaja. Kalau tidak salah wawancara itu ketika bukunya "Kambing Jantan" difilmkan. Harta karun paling berharga bagi penulis adalah pembaca, singkat saja jawaban Raditya Dika.
Itu yang semestinya dicari dari karya: penikmatnya. Walau kadang yang selalu kita dengar dan debatkan adalah proses kreatif yang melulu diagung-agungkan. Wajar-wajar saja. Sah-sah saja. Namun, itu yang kadang terlupakan, mengagungkan proses tapi tidak mengindahkan hasil.
Ini sama halnya dengan musisi. Jika pembaca adalah harta karun bagi penulis, maka pendengar merupakan sumber mata air untuk pemusik; sesuatu yang tidak akan pernah habis dan selalu jernih.
Analogi yang aneh memang. Biarkan. Anggap saja iklan.
Saya duduk tidak jauh dengan panggung berukuran mini. Kehadiran saya di sana untuk mencari tahu rasa penasaran saya itu --yang pada bagian awal sudah saya kemukakan-- meski tidak sampai menjawabnya. Sidang Media Anugerah Planet Muzik 2016 (disingkat: APM 2016).
Sejujurnya saya sudah mengubur jauh-jauh keinginan untuk menjadi musisi. Walau sekaliber musisi kamar --istilah untuk pemain musik amatir yang memilih bermain musik sebagai hobi belaka. Tapi siang tadi, saya hadir di antara musisi-musisi hebat, para nominator APM 2016. Saya bukan bagian dari mereka, saya hanya duduk dan terkagum pada prestasi musisi-musisi ini.
APM merupakan sebuah penghargaan kepada musisi yang masih berada di rumpun melayu. Musisi-musisi yang terlibat di sana berasal dari 4 negara: Malaysia, Singapura, Brunei dan Indonesia. Dan, Â AMP 2016 adalah gelaran ke-15 selama APM ini dibuat.
Istilah umumnya mengapa digelarnya APM, ini, barangkali, sudah saatnya musik-musik melayu jadi tuan rumah untuk musik itu sendiri. Musik dan musisi melayu pun masih ada penikatnya dan perlu diperhatikan juga.
Sidang Media AMP 2016 dibuka oleh Ms. Zahkia dari Mesiacorp Malay Community Dan Mba Noey (semoga benar cara penulisannya) dari NET. Media. Sidang Media?
"Kami terus berusaha untuk membawa pertunjukan musik yang menarik bagi para penggemar musik melayu," kata Ms. Zakhia.
Namun, ada yang menjadi harapan penikmat musik melayu, akankah APM ini digelar setiap tahunnya bergilir ke empat negara? Sebab APM selalu menyelenggarakan hanya di Malaysia dan Singapura. Sekadar info, APM 2016 dihelat di Singapura.
Usaha-usaha untuk menggilir tempat penyelenggaraan sebenarnya sudah dicoba beberapa tahun lalu, kata Ms. Zakhia, seperti tahun 2003 dan 2008/09 kalau tidak salah. Namun lebih sering terbentur kendala-kendala teknis.
Belum selesai Ms. Zakhia menjelaskan itu pada Sidang Media (Sidang Media?) APM 2016, Mas Noey sudah memotongnya. "Jika pun nantinya APM akan digelar di Jakarta NET. Media pasti mendukung sepenuhnya. Sebab ini sejalan dengan keinginan Wisnutama, CEO NET. "Dari tahun ke tahun animonya semakin baik, sehingga kami tidak ragu menjadi stasiun TV resmi di Indonesia yang menayangkan acara puncak APM."
Ada 109 nominator dari 18 kategori nomimasi di APM 2016 ini. Ada beberapa nama teratas yang paling banyak masuk dalam kategori, yaitu Faizal Tahir, Elizabeth Tan, Aziz Harun dan, Harris Baba (sungguh orang ini mirip betul dengan Zayn Malik, hanya saja tidak tatoo-an). Pun, nama Taufik Batisah, pemenang beberapa APM masih masuk dalam kategori tahun ini. Juga penadatang baru, Sufi Rashid dan idola negeri jiran Malaysia yang-punya-penggemar-militan, Ayda Jebat.
Barangkali nama-nama itu sedikit asing di telinga. Khususnya, telinga saya. Sebab wawasan saya terhadap musik sangat minim. Untunglah mereka menyediakan situs toogle.sg/APM untuk semua info terkait. Pada laman itu juga, kita bisa lakukan voting untuk beberapa kategori. Menarik!
Tidak lupa musisi-musisi Indonesia yang ikut ambil bagian. Afgan, Raisa, Sandi Sandoro, Ridho Rhoma, Momo 'Geisha', Iwan Fals, Isyana Sarasvati, Rizky Febrian, Glenn Fredly, Armand Maulana, NOAH, Musikimia, and the and only... Barasuara!
Cara pemilihan nominator pun saya kira unik. Atau, saya yang tidak tahu jadi terasa udik? Intinya, sejumlah label rekaman dan distributor musik mengirimkan 420 kandidat dari beberapa singel dan album. Proses itu dari 1 Juli 2015 hingga 31 Maret 2016. Selintingan saya dengan, Mas Adib Hidayat dari Mahalah Rolling Stone Indonesia menjadi Panelisnya. Wuaaah!
Malam puncak Anugerah Planet Muzik 2016 akan diselenggaran langsung pada tanggal 30 September 2016, pukul 9 malam waktu Singapura. Jadi, Â masih ada sekitar 2 bulan lagi untuk bisa mendukung musisi jagoan. Let's grab it fast!
Oia, untuk Sidang Media, akhirnya saya tahu juga artinya dari salah seorang wartawan yang sedang liputan. Saya rasa dia pun tidak tahu apa itu Sidang Media. Terlihat dari wajahnya.
"Sidang Media?"
"Iya,"
"Apaan?"
"Itu bahasa melayu. Kalau dibahasa sundakan: Press Conference,"
"Oh,"
Oh, juga kata saya dalam hati.
Perpustakaan Teras Baca, 26 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H