Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sidang Media APM 2016 NET., Sidang Media?

26 Juli 2016   23:55 Diperbarui: 27 Juli 2016   00:13 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang yang membuat saya selalu penasaran pada ajang-ajang penghargaan "bergengsi" ialah proses pemilihan, penentuan sampai menemukan pemenangnya. Namun, lebih sering saya tidak peduli. Pemenang, biar bagaimana pun juga, adalah mereka yang berani berkarya.

Saya jadi teringat wawancara Raditya Dika sewaktu ia masih kita kenal sebagai penulis sahaja. Kalau tidak salah wawancara itu ketika bukunya "Kambing Jantan" difilmkan. Harta karun paling berharga bagi penulis adalah pembaca, singkat saja jawaban Raditya Dika.

Itu yang semestinya dicari dari karya: penikmatnya. Walau kadang yang selalu kita dengar dan debatkan adalah proses kreatif yang melulu diagung-agungkan. Wajar-wajar saja. Sah-sah saja. Namun, itu yang kadang terlupakan, mengagungkan proses tapi tidak mengindahkan hasil.

Ini sama halnya dengan musisi. Jika pembaca adalah harta karun bagi penulis, maka pendengar merupakan sumber mata air untuk pemusik; sesuatu yang tidak akan pernah habis dan selalu jernih.

Analogi yang aneh memang. Biarkan. Anggap saja iklan.

Saya duduk tidak jauh dengan panggung berukuran mini. Kehadiran saya di sana untuk mencari tahu rasa penasaran saya itu --yang pada bagian awal sudah saya kemukakan-- meski tidak sampai menjawabnya. Sidang Media Anugerah Planet Muzik 2016 (disingkat: APM 2016).

Sejujurnya saya sudah mengubur jauh-jauh keinginan untuk menjadi musisi. Walau sekaliber musisi kamar --istilah untuk pemain musik amatir yang memilih bermain musik sebagai hobi belaka. Tapi siang tadi, saya hadir di antara musisi-musisi hebat, para nominator APM 2016. Saya bukan bagian dari mereka, saya hanya duduk dan terkagum pada prestasi musisi-musisi ini.

APM merupakan sebuah penghargaan kepada musisi yang masih berada di rumpun melayu. Musisi-musisi yang terlibat di sana berasal dari 4 negara: Malaysia, Singapura, Brunei dan Indonesia. Dan,  AMP 2016 adalah gelaran ke-15 selama APM ini dibuat.

Istilah umumnya mengapa digelarnya APM, ini, barangkali, sudah saatnya musik-musik melayu jadi tuan rumah untuk musik itu sendiri. Musik dan musisi melayu pun masih ada penikatnya dan perlu diperhatikan juga.

Sidang Media AMP 2016 dibuka oleh Ms. Zahkia dari Mesiacorp Malay Community Dan Mba Noey (semoga benar cara penulisannya) dari NET. Media. Sidang Media?

"Kami terus berusaha untuk membawa pertunjukan musik yang menarik bagi para penggemar musik melayu," kata Ms. Zakhia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun