Yang gomah maksud hancur seperti ini: daging rendang yang tidak berbentuk layaknya sering dijumpai di Rumah Makan Padang.
Saya ambil sesendok dan meletakkannya di piring. Saya cacah saja supaya makin tak berbentuk. Baru saya belah ketupat dan menguyurnya dengan sayur.
Ah, di piring, ketupat (sayur) dan rendang adalah pertemuan sahabat yang lama tak jumpa dan saling memaafkan.
Lampu teras saya nyalakan. Saya keluar dengan membawa sepiring mentung ketupat dan rendang.
"Diancurin begini malah enak. Bagus. Jadi nanti Peang bisa makan rendangnya sendiri, gak perlu disuapin lagi," kata saya, sembari menyuap sepotong ketupat dan rendang yang sedikit pedas manis.
Giliran Gomah yang masuk. Ke dapur. Di dalam ia menghancurkannya rendangnya. Seperti saya.
Sebelum berangkat solat Ied, Peang sedang asyik sendiri makan ketupat sayur dan rendang. Ketika saya minta hanya dikasih kuahnya doang.
Perpustakaan Teras Baca, 6 Juli 2016