Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyarankan Profesi Lain Buat Raheem Sterling

15 Juli 2015   02:26 Diperbarui: 8 April 2018   00:48 5211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sterling menangis ketika Liverpool kalah 4-1 dari Arsenal

Bila kamu seseorang yang oleh Tuhan dianugerahi sepasang kaki yang bisa digunakan berlari secepat motor balap, sekiranya profesi apa yang cocok untuk digeluti? Pemain sepak bola? 

Ah, itu menggelikan, walau memang menjanjikan. Sebab percayalah, masih ada banyak profesi yang lebih membutuhkan orang-orang seperti itu – yang bisa berlari dengan sangat cepat. Tukang foto-copy laporan atau notulen rapat di kantor pemerintahan, misalnya.

Sungguh, untuk menjadi tukang foto-copy tidak hanya bisa mengandalkan kesigapan dan kecermatan, tapi juga kecepatan. 

Kalian pasti bisa bayangkan betapa banyak data atau laporan di kantor pemerintahan yang mesti bolak-balik di foto-copy? Selesai rapat anggaran, kunjungan ke derah, atau sekedar memperbanyak cerpen yang baru dibuat disela waktu senggang mereka yang seharian –lalu dibagikan ke seluruh staff maupun karyawan magang. 

Keseluruhan laporan mereka mesti cepat dibuat sebelum ada sidak. Kecepatan berlari menjadi modal utama supaya bisa mendapat posisi tukang foto-copy itu.

Atau, bagaimana jika pengantar surat? Nah, ini jauh lebih ringan dan nikmat. 

Pada masa dimana teknologi lebih mengedepankan kemudahan dan mengesampingkan sisi keromantisan, surat-menyurat via Pak Pos kini menjadi pelajaran sejarah saja. 

Bahkan, siapa tahu, di kurikulum baru, sejarah surat-menyurat via Pak Pos ada setelah satu Bab yang sebelumnya membahas binatang purba. 

Tenang, karena pelanggan semakin sedikit, tugas pengantar surat jadi sedikit, tapi dengan tuntutan lebih cepat. 

Ya, bilamana kamu dianugerahi sepasang kaki yang bisa berlari dengan cepat dan bisa dengan mudah mencari alamat, profesi pengantar surat sangat cocok.

Ah, sepertinya masih ada, tapi apa? Oya, pelepas Burung dara. Kamu pasti tahu itu. Burung dara dikawin-kawinkan dengan burung dara lainnya hingga pebetina menuruti pejantan. Bagaimana mengujinya? 

Disitulah fungsi pelepas burung dara, jadi pebetina di bawa jauh oleh pelepas burung dan meninggalkan pejantan di tempat yang berbeda. Semakin jauh pebetina bisa menghampiri, maka patenlah burung dara itu. 

Sialnya, banyak pelepas burung dara bekerja dengan lambat untuk sekali mencoba, ia bisa menghabiskan waktu tak kurang dari 30 menit. Itu menggunakan sepada motor dengan melewati jalan yang bergelombang. Maka manfaatkanlah ini oleh orang-orang yang bisa berlari cepat dan terbiasa dengan medan seperti itu. Barangkali bisa menghemat waktu menjadi 10-15 menit saja.

Bayangkan, profesi-profesi macam itu jauh lebih tepat untuk orang-orang yang dianugerahi sepasang kaki yang bisa berlari cepat. 

Tidak perlu menjadi pemain sepak bola, apalagi dengan transfer mega besar: 49 juta pondsterling. Apa yang bisa dilakukan orang itu di lapangan? Berlari? Kancil dilepas di lapangan sepak bola juga bisa, walau kalau diadu masih kalah kancil juga.

Coba saja lihat pertandingan ulang Inggris beberapa waktu lalu ketika menang tipis 3-2. Lihat di wilayah kanan pertahanan lawan selama pertandingan, apa yang dilakukan oleh orang yang dianugerahi sepasang kaki yang bisa berlari cepat itu? Lari, lari, dan salah umpan. 

Merepotkan pertahanan lawan, membawa bola ke pinggir lapangan, dan terpeleset di ujung gawang. Begitu sampai pertandingan usai. 

Untunglah masih ada Wilshare yang memborong dua gol. Kalau tidak, habislah itu pelatih Inggris.

49 juta pondsterling, jika sabar, itu masih bisa dibuat peternakan kuda pacu. Jika ingin pemain-pamainnya bisa berlari dengan cepat juga, adakan latihan bersama. Percayalah, tidak sampai satu bulan, pemain-pemain mereka bisa belajar banyak tentang cara yang baik untuk berlari cepat. Ya, seluruh pemain, bukan hanya satu.

Jika masih bersikeras memiliki profesi yang ada kaitannya dengan sepak bola, cobalah menjadi polisi. 

Ya, polisi yang setiap minggunya bertugas menjaga para pendukung. Tidak mungkin hanya diam, karena di tengah ketidak-konsistennya suatu kesebelasan ketika bertanding akan berbanding lurus dengan kemarahan pendukung yang bisa tiba-tiba masuk ke lapangan untuk sekedar meluapkan kekesalan. 

Siapa tahu, dengan adanya polisi yang bisa berlari dengan cepat dapat meminimalisir hal-hal seperti itu supaya tidak kejadian kembali.

49 juta pondsterling untuk seorang pemain yang hanya bisa berlari dengan cepat itu amat menggelikan. Bahkan kalau melihatnya bertanding dari layar kaca, lebih mirip pembalap liar. Untunglah setiap dia bertanding tidak ditangkap polisi dengan tuduhan: meresahkan pertahanan lawan.

 

Perpustakaan Teras Baca, 2015

*) Keterangan Gambar: Sterling menangis di pundak Ospina ketika Liverpool kalah 4-1 dari Arsenal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun