Materi yang ia bawa amat datar -karena, biar bagaimanapun juga, awal mula menguji suatu materi itu lucu atau tidak, dari naskah yang akan dibawakannya.Â
Beruntung sekali Rahmet diberi kemampuan lebih oleh Tuhan sebagai pencerita yang baik dan lucu. Sebab, materi yang ditulisnya itu memang biasa, jadi sangat membantunya.
Komedi lahir dari fakta, bukan dari sesuatu yang mengada-ada. Maka Tuhan punya caranya sendiri untuk bercanda, Ia selalu bersama orang-orang yang berusaha di atas rata-rata dirinya. Rahmet Ababil lolos ke final kompetisi #TKPisatBGR, bersama ketujuh lainnya.
Saya pikir, untuk bisa mendapatkan hal demikian, hanya bisa didapat dari latihan di panggung Open Mic.Â
Rahmet terpilih pada peringkat kedua di Tarung Komika Pelajar. Selain mendapat beberapa uang yang cukup untuk seusianya, ia juga tampain di perhelatan sakral setiap komunitas: Stand-up Nite.Â
Bersama para juara Tarung Komika Pelajar, ia pun diberi kesempatan satu panggung dengan Kemal Pahlevi.
Coba saja ingat Komika siapa saja yang sering menjadi headliner di SUCI 5? Rahmet!Â
Ya, dia. Tapi itu baru sekadar mitos. Boleh percaya atau tidak. Seperti mitos internet masuk Ciatayem. Bagi saya itu masih mitos. Bagaimana mungkin internet bisa masuk ke suatu daerah bernama Citayem yang jauhnya di luar... logika.
Itu mitos, karena kalau mau tahu juara SUCI 5, #CariDiKompasTV!