Namun, setelah kepulangan Kang Dalang Cepot, saya ingin menggali kembali yang telah lama dikubur. Mencari dan kembali mewujudkannya karena wayang merupakan warisan dunia; yang siapa pun bisa memiliki meski tak ada turunan darah sama sekali. Ya, lewat beliau'lah saya banyak belajar lewat lakonnya seperti hidup ini perlu hiburan, setiap tindakan tidak perlu dilakukan dengan tergesa-gesa dalam pelaksanaannya, membuka diri untuk mempelajari watak oranglain supaya bisa lebih bermasyarakat, dan yang paling berharga, ialah belajar untuk selalu jujur. Itulah Si Cepot dalam lakon yang kerap dimainkan Sang Maestro Wayang Indonesia, Kang Asep Sunandar Sunarya.
Selamat karena telah memperindah pertemuanmu dengan Tuhan. Bersemayam dengan tenang bersama Cepot yang Kau tinggalkan.
Rest In Puppets Sastra Jingga, Sang Dalang Cepot yang melegenda.
Perpustakaan Teras Baca, 31 Maret 2014
NB: Sastra Jingga adalah nama lain dari Cepot. Sebuah sebutan yang didapat karena sifat nakalnya walau bijaksana.
Â