Pada sebelah matamu tumbuh taman yang gersang:
Ada ular sebelum mereka melata
Ada pohon luka yang berbuah dosa
Ada sepasang kekasih tanpa pakaian;
kitab-kitab bilang: Adam dan Hawa.
Juga ada sungai yang dulu airnya mengelirkan susu
Iblis sudah tak ada,
Peri pergi bersamanya.
Pada sebelah matamu yang lain ada kota yang gersang;
Orang-orang tinggal di selokan
Buku-buku berdebu di perpustakaan
Tentara-tentara tidak lagi mengangkat senjata;
mereka memegang bunga kamboja.
Tak ada Alim Ulama,
dan pemimpin malah sibuk memuja.
Tapi entah dari mana
pada kedua matamu memancar cahaya
Tapi entah bagaimana
pada kedua matamulah aku meringkuk tak berdaya.
Barangkali dari sepasang matamu
lahir cinta yang terulir sempurna.
Kamar #peang, 22 Agustus 2014
Ilustrasi: baltyra.com