Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Larik dari Sepasang Matamu

3 Desember 2014   22:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebelah matamu tumbuh taman yang gersang:

Ada ular sebelum mereka melata
Ada pohon luka yang berbuah dosa
Ada sepasang kekasih tanpa pakaian;
kitab-kitab bilang: Adam dan Hawa.
Juga ada sungai yang dulu airnya mengelirkan susu

Iblis sudah tak ada,
Peri pergi bersamanya.

Pada sebelah matamu yang lain ada kota yang gersang;

Orang-orang tinggal di selokan
Buku-buku berdebu di perpustakaan
Tentara-tentara tidak lagi mengangkat senjata;
mereka memegang bunga kamboja.

Tak ada Alim Ulama,
dan pemimpin malah sibuk memuja.

Tapi entah dari mana
pada kedua matamu memancar cahaya
Tapi entah bagaimana
pada kedua matamulah aku meringkuk tak berdaya.

Barangkali dari sepasang matamu
lahir cinta yang terulir sempurna.

Kamar #peang, 22 Agustus 2014
Ilustrasi: baltyra.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun