tiap tanggal duasembilan kau hadiahi bunga
yang paling mekar
yang paling mawar
dan berduri
tiap tanggal yang sama saya hadiahi puisi
yang paling sederhana
yang paling biasa saja
tapi kau suka
tak lama gerimis turun
dengan melankolis.
itu tangis paling rindu.
"barangkali hidup dibuat seperti airmata;
yang jatuhnya tidaklah sia-sia,” katamu sambil berlalu,
"dan airmata, mungkin juga,
ciptaan Tuhan —satu-satunya— yang tak mampu manusia reka.
airmata adalah rahasia,”
pada bunga yang paling banyak duri itu
lalu keluar kaki-kaki akar, menjalar ke lembar puisi,
dan kemudian tumbuh duka yang paling.
Perpustakaan Teras Baca, Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H