Rupanya di balik kertas kecil itu, ada namamu tertetra di sana. Entah apa maksudnya, karena ini pun saya tidak tahu siapa yag mengirimnya. Barangkali kamu tahu?
L,
Saya ingin seperti bangku dalam larik sajak itu di Stasiun kereta ini. Yang makin lama, makin tua, dan makin setia. Menunggumu. Entah berapa lama, atau mungkin lebih lama dari selamanya.
*) dari Puisi "Bangku yang Kesepian" dalam Sehimpun Sajak Rindu - Khrisna Pabhicara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H