"Menulis itu dapat membangkitkan spirit jiwa manakala sedang lesu,…" Jonru.
Pria itu bernama Jon Riah Ukur, akrab dipanggil Jonru, bisa dikatakan masih muda (44 th), tetapi sudah tenar dan mempunyai banyak penyuka di media sosial. Tidak yakin ? Silahkan dilihat di Fan Page-nya di sini Statusnya beragam, baik sebagai penulis, trainer, motivator, dan pendiri DapurBuku.com ini juga masuk dalam dunia politik sebagai kader salah satu partai politik. Sebagai seorang yang masuk Islam (muallaf), Jonru memilih menjadi kader partai politik yang mengusung tema dakwah, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menjadi muallaf dan masuk menjadi kader partai politik tersebut membuat karir Jonru mengkilat.
Seperti biasa, ada yang suka pastinya ada yang tidak suka, begitu pula dengan Jonru. Walaupun mempunyai ratusan ribu penyuka di fan page, ribuan penyuka dan menshare tulisan-tulisannya, serta tanggapan-tanggapan yang positip dari penggemar-penggemar, tetap saja ada yang tidak suka atau membenci Jonru. Bahkan ada laman (fan page) yang secara khusus menyatakan anti Jonru, bisa dilihat di sini. Untuk meneguhkan eksistensinya sebagai trainer dan penulis, Jonru juga mengadakan workshop jurnalistik. Dengan mengusung tema "Rahasia Sukses Menjadi Penulis", workshop jurnalistik tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (30/11) di SMKN 57 Pasar Minggu Jakarta Selatan. Dalam workshop tersebut, dirinya menceritakan sejumlah kiat-kiat untuk menjadi penulis produktif seperti rajin membaca dan tidak minder terhadap tulisan sendiri. "Menulis itu dapat membangkitkan jiwa kita, dan tidak perlu malu terhadap hasil tulisan sendiri, dan harus rajin membaca," paparnya kepada peserta workshop, seperti yang diberitakan di sini.
Workshop yang bertema dahsyat tersebut diikuti oleh 10 (sepuluh) peserta, dan ini mengundang beragam komentar dan tanggapan. Lebih banyak yang memberikan komentar negatif, tetapi tetap saja ada yang memberikan tanggapan dan komentar positif, walaupun jumlahnya tidak signifikan, sumber. Tidak bisa dibayangkan, apabila memang benar bahwa dari ratusan ribu penggemar Jonru hanya 10 (sepuluh) orang saja yang berminat dilatih dan bertatap muka langsung dengan idolanya tersebut. Tentunya tidak, bukan ? Bagi saya, positif saja. Mungkin jumlah peserta yang 10 (sepuluh) orang tersebut adalah hasil seleksi yang ketat dari ribuan penggemarnya yang berminat ikut workshop tersebut. Atau mungkin ada tujuan khusus mengapa pesertanya hanya 10 orang saja, misalnya menggunakan skema piramida dimana peserta yang 10 orang tersebut nantinya merekrut pengikut-pengikut baru. Metode atau teknik seperti itu memang bukan barang aneh di partai politik yang diikutinya. Semangat ya, Bung Jonru.... Gak ada kau gak ramai.... Sumber Gambar: gambar 1, gambar 2, gambar 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya