Asumsi Dasar
- Keberadaan KPK, terutama pada jajaran pimpinan di era Abraham Samad, dirasakan sudah berada di luar kontrol pemerintah, dalam hal ini Presiden.
- KPK dirasa sudah dominan bermain-main di ranah politik, dengan memanfaatkan kewenangannya yang luar biasa besar.
- Keberadaan KPK secara nyata dirasakan belum efektif dalam mengurangi perilaku korup bangsa ini.
- Euforia dan apresiasi positif masyarakat yang begitu besar terhadap KPK dianggap lebih pada emosional.
- Pihak istana tahu persis agenda pimpinan KPK, khususnya Abraham Samad yang dirasa sudah perlu untuk dihentikan.
Tindakan dan Tujuan
- Menyeimbangkan informasi pada masyarakat tentang realitas KPK beserta pimpinannya.
- Menyingkirkan pimpinan KPK yang dirasakan sudah bermain politik dan dianggap sudah membahayakan.
- Memperbaiki dan memperkuat KPK, dimulai dari menata ulang pimpinan, penyidik , dan lain-lainnya sampai pada tugas dan kewenangan serta fokus kerjanya.
Bagaimana hasilnya ?
Mari kita lihat dan tunggu bersama-sama.
Semoga hasilnya baik bagi bangsa ini, amiinn.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!