Mohon tunggu...
Harry Purnomo
Harry Purnomo Mohon Tunggu... profesional -

suka ngantuk kalau baca.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Jokowi, Kini Saatnya!

18 Februari 2015   11:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:59 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Asumsi Dasar


  1. Keberadaan KPK, terutama pada jajaran pimpinan di era Abraham Samad, dirasakan sudah berada di luar kontrol pemerintah, dalam hal ini Presiden.
  2. KPK dirasa sudah dominan bermain-main di ranah politik, dengan memanfaatkan kewenangannya yang luar biasa besar.
  3. Keberadaan KPK secara nyata dirasakan belum efektif dalam mengurangi perilaku korup bangsa ini.
  4. Euforia dan apresiasi positif masyarakat yang begitu besar terhadap KPK dianggap lebih pada emosional.
  5. Pihak istana tahu persis agenda pimpinan KPK, khususnya Abraham Samad yang dirasa sudah perlu untuk dihentikan.


Tindakan dan Tujuan


  1. Menyeimbangkan informasi pada masyarakat tentang realitas KPK beserta pimpinannya.
  2. Menyingkirkan pimpinan KPK yang dirasakan sudah bermain politik dan dianggap sudah membahayakan.
  3. Memperbaiki dan memperkuat KPK, dimulai dari menata ulang pimpinan, penyidik , dan lain-lainnya sampai pada tugas dan kewenangan serta fokus kerjanya.


Bagaimana hasilnya ?

Mari kita lihat dan tunggu bersama-sama.

Semoga hasilnya baik bagi bangsa ini, amiinn.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun