Tiada tara melihat fotomu Melihat garis tegas hidungmu Seakan menantang “Nikmati aku tapi halalkan diriku, sayang” Memandang telaga teduh matamu Seperti berkata, “Andai aku mahligai asmara!” Ku terawang retina biru, Kau bias lelah trauma cinta Andai aku di pelaminan itu kan kulepas gelombang rindu Diantara mata terpejam, hati tak menentu, dan siluet tubuhmu, Berkhayal aku merayu, “Dinda, ijinkan aku menikmatimu” (Mid-Summer Evening 2012, Stanmore, NSW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H