Mohon tunggu...
Harry Maradona
Harry Maradona Mohon Tunggu... Sejarawan - Experienced External Relations Officer with a demonstrated history of working in the oil & energy industry. Skilled in Negotiation, Budgeting, Gas, Analytical Skills, and Customer Service. Strong community and social services professional

Aku Adalah Aku Yang Terlahir dengan Segala Kelebihan Dan Kekuranganku Keinginanku Adalah Takdirku

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pelatihan Biodigeser, Olah Sampah Jadi Gas Rumah Tanggah dan Kompos

22 November 2018   12:10 Diperbarui: 22 November 2018   14:52 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah jika dikelola dengan baik, ternyata bisa menimbulkan manfaat yang luar biasa. Selain bisa menghasilkan uang, bisa diolah menjadi pupuk kompos hingga gas rumah tangga.

Seperti diungkapkan Perwakilan Bio Methagreen, Asep Permana dengan Biodigester, sampah organik difermentasi hingga akhirnya menimbulkan gas metan. Nah, gas metan (metana, CH4) inilah yang bisa dimanfaatkan sebagai gas rumah tangga.

"Biodigester berbahan sampah organik ini dengan asupan 15 kg sampah perhari, bisa menghasilkan gas metan dengan kapasitas hingga 0,7 meter kubik," jelasnya  di sela-sela pelatihan kepada Anggota Unit BSP Koppaja Desa Pangkul Jawa telah lebih dahulu memiliki rumah kompos.

Kata dia, supaya gas metan tersebut bisa dipakai. Sudah jelas, harus dihubungkan dengan kompor gas dan tentunya perlu sedikit modifikasi.

"Gas metan yang dihasilkan Biodigester, bisa menghidupi lebih dari satu kompor di rumah warga. Dan, sangat bergantung dengan produksi gas. Lalu, tekanan dan jarak antar rumah," terangnya.

Ungkapnya, gas metan yang dihasilkan oleh Biodigester juga bisa dimanfaatkan sebagai energi listrik. Tetapi, harus dihubungkan dengan generator listrik berbahan gas.

"Bisa sebagai energi alternatif, untuk energi listrik. Bukan hanya sampah organik, bahan baku Biodigester bisa menggunakan limbah tahu dan tempe," bebernya.

Sementara itu External Relations Harry Maradona menerangkan, kalau Biodigester ini sengaja diberikan Perta Samtan Gas supaya unit Bank Sampah Koppaja Desa Pangkul Jawa. Tidak hanya mengolah sampah organik menjadi kompos, tetapi juga sumber energi terbaharukan yaitu gas metan untuk rumah tangga.

"Ini juga bentuk keseriusan perusahaan melakukan pembinaan lingkungan di Desa Pangkul Jawa, sebagai desa binaan Perta Samtan Gas. Memanfaatkan sampah menjadi sumber energi sumber terbaharukan," kata dia.

Ungkapnya, secara tidak langsung menanamkan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah secara percuma dan sembarangan. Karena, jika dikelola dengan tepat sampah masih bernilai dan punya manfaat.

"Berangsur-angsur juga, kita ingin masyarakat sadar pentingnya memanfaatkan sampah untuk kehidupan berwawasan lingkungan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih, Ir Dwi Koryana menambahkan, inti kegiatan ini tak lain supaya masyarakat memanfaatkan sampah. Dan, tidak membuang sampah sembarangan hingga menyebabkan masalah bagi warga sendiri.

"Kita ingin mengubah mineset warga, sampah masih punya manfaat. Sehingga, jangan dibuang percuma. Jika dikelola dengan benar bisa menghasilkan uang dan lainnya," tandasnya.

Lanjutnya, sampah organik sendiri bisa dikelola sebagai pupuk kompos. Sehingga, bisa digunakan warga untuk memupuk tanamannya. Ungkapnya, menggunakan Biodigester ini juga bisa menghasilkan gas metan.

"Gas metan ini bisa digunakan sebagai gas rumah tangga, untuk memasak sehari-hari," tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun