“How long will it take from here to Incheon Airport?” Tanyaku pada petugas hotel tempatku menginap di Myeong Dong. Butuh 10 menit berikutnya untuk menjelaskan pada gadis muda itu kalau yang aku butuhkan adalah perkiraan waktu tempuh bukan ingin memesan Taxi ke bandara. Permasalahan bahasa memang menjadi pengalaman sehari-hari dalam perjalanan ku ke Korea Selatan kali ini. Berikutnya dia memberiku peta yang menunjukan pemberhentian Airport Limousine bus yang ternyata tidak jauh dari hotel. Kuputuskan mencoba “Limousine” seharga 10.000 Won ini (Rp 90.000) ini, Kutarik koperku mengikuti petunjuk peta darinya,kutaksir berat koperku mencapai lebih dari 25 kilogram,akibat tergoda memborong oleh-oleh dan boneka Hanbok di Namdaemun semalam. Yes Language Barrier do exist here, tetapi Korea terlalu cantik untuk tidak dikunjungi.
Sesampainya di Incheon tidak sulit mencaritempat check in Garuda,logo burung biru kebanggaan Indonesia itu bersanding dengan logo Taegeuk khas Korea yang juga menjadi logo Korean Airlines. Penumpang executive class memiliki jalur tersendiri yang untungnya saat itu sedang kosong. Proses check in berlangsung cepat dengan dilayani petugas yang murah senyum dan mengakomodasi permintaan saya untuk dapat duduk di window seat dan barisan terdepan,satu nilai plus untuk Garuda. Koper besar saya ditimabng dan benar saja beratnya 28Kg,saya sempat khawatir akan terkena ekstra bagasi,namun petugas dengan cepat menempelkan tanda tujuan dan memasukan ke bagasi setelah diberi tag “executive” .”Okay sir,now you can proceed to boarding room” Suara petugas check inm tersebut,ternyata Garuda memberikan bagasi ekstra sampai 30 Kg bagi saya dalam penerbangan ini,nilai plus kedua untuk Garuda.
Setelah menghabiskan beberapa saat mengagumi bandara Incheon yang merupakan pemenang bandara Terbaik di dunia untuk beberapa Tahun terakhir sayapun masuk ke Korean Air Prestige Lounge dengan berbekalkan kartu yang diberikan petugas check in tadi. Duduk di lounge yang nyaman sambil menikmati sarapan saya dibuat terkagum akan fasilitas yang diberikan,lounge ini menyediakan dari makanan khas korea,barat,beer station, sampai wine section dengan pilihan yang cukup beragam. Teringat saat di Jakarta saya tidak sempat menikmati Garuda executive Lounge karena waktu kedatangan yang mepet, Untunglah saat itu di Soekarno Hatta ada petugas yang khusus memandu menemani saya melewati kaunter Imigrasi khusus penumpang executive class Garuda.Kaunter tersebutmembuat saya tidak perlu mengantri di imigrasi yang memang sedang ramai malam itu. Saya pun baru mengetahui layanan ini dan tidak salah kalau ini adalah nilai plus ketiga bagi Garuda.
Sampai di boarding gate yang sudah cukup ramai saya melihat burung besi Airbus 330-200 Garuda dengan nomor registrasi PK-GPK sudah terparkir dengan gagah disana. Selalu ada kebanggan tersendiri melihat Maskapai Flag Carrier kita ini. Penumpang dipersilakan masukdan tepat pukul 10.15 kami berangkat kembali ke Jakarta. Pelayanan on time,ramah dan efisien seperti ini lah yang mungkin membuat Garuda dianugerahi world’s best regional airline dari skytrax. Duduk nyaman di kursi bernomor 4K saya dilayani oleh seorang pramugari Garuda berkebangsaan Korea yang ramah,awalnya saya khawatir akan kesulitan berkomunikasi dengannya mengingat pengalaman akan bahasa inggris orang korea yang kurang baik selama di Seoul dan Jeju,tetapi kekhawatiran saya tidak terbukti . “Good morning mr Harry,I’m Mellisa”, begitu ia memperkenalkan diri,ternyata selain memiliki kemampuan bahasa inggris yang sangat baik juga dapat berbahasa Indonesia. Makanan dan minuman tidak hentinya disediakan sepanjang perjalanan. Handuk hangat-jus jeruk dan cokelat-nasi dan beef steak-buah dan berbagai pilihan roti-ice cream-beserta red wine yang nikmat menjadi pengisi perut saya sepanjang perjalanan menuju Jakarta. “Would you like more wine sir? Or you want more ice cream?” Layanan cabin yang nyaman oleh cabin crew dengan seragam yang Indonesia banget ditambah pilihan entertainment yang beragam membuat saya berpikir kalau suatu hari Garuda akan memenangkan penghargaan best service. Hmm..Nilai plus ke empat bagi Garuda.
Sempat tertidur dengan nyenyak di kursi yang dapat dibuat lurus saya terbangun oleh suara sekelompok anak muda yang sedang mengisi formulir Imigrasi di bangku seberang saya. Ternyata Garuda juga menyediakan fasilitas Immigration on Board dalam penerbangan ini,layanan yang belum pernah saya temui di maskapai manapun. Sekelompok anak muda berpakaian mencolok ini cukup menundang perhatian saya,Mellisa yang melihat saya memperhatikan mereka menjelaskan kepada saya kalau executive class hari ini memang dipenuhi anggota grup boyband yang akan mengadakan konser di Indonesia,”Do you want me to take your photo with them?” tawarnya ramah. Saya pun menyempatkan diri mengambil beberapa foto mereka sebagai oleh-oleh untuk adik saya yang merupakan penggemar beratnya.
Tidak terasa perjalanan 6 jam dari Seoul meuju Jakarta sudah akan berakhir. Pesawat berbadan besar ini mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta. Setelah mengucapkan terima kasih kepada Melissa saya pun bergegas turun dari pesawat dan menuju imigrasi. Soekarno Hatta saat itu sedang ramai karena rupanya ada rombongan dari Jeddah yang juga baru mendarat. Tidak sampai 10 menit koper besar saya muncul di conveyor belt,nilai plus ke lima saya berikan bagi Garuda. Berjalan keluar dengan membawa koper kepala saya dipenuhi dengan rencana Travelling berikutnya,dan dengan pelayanan yang prima dan harga yang tidak jauh berbeda dari maskapai low cost,Garuda Indonesia nampaknya akan terus menjadi pilihan saya.
Ps: Tepat diluar pintu kedatangan ternyata sudah ramai oleh ratusan fans Super Junior yang menantikan kedatangan idolanya.
