Hal yang perlu diingat, bahwa pemain muda butuh ruang kompetesi dan meningkatkan level pertandingan agar tidak grogi seperti saat bertemu calon mertua pertama kalinya. Di Inggris, jenjang strata kompetensi sangat jelas sehingga menghasilkan pemain muda harapan bangsa.
Sebut saja, Eric Dier, Dele Alli, Harry Kane, Raheem Sterling, dan masih banyak lainnya. Ditambah lagi, melawan pemain-pemain kelas dunia di Liga Primer, bisa jadi akan semakin matang di Piala Dunia 2018.
Kedua, pelatih top banyak berdatangan menukangi klub sepakbola Inggris. Pelatih yang memiliki banyak taktik dan strategi saling beradu di pentas Liga Inggris akan berimbas kepada pemain timnas Inggris sendiri. Kalau memanfaatkannya dengan baik, bukan tidak mungkin Gareth Southgate akan mudah meramu skema permainan sesuai taktik yang diinginkan.
Apalagi sang bos Liverpool, Juergen Kloop, gemar mempromosikan pemain muda Inggris. Kita tahu Jose Mourinho punya seribu taktik di otaknya. Dan yang lainnya juga tak kalah bagus, Mauricio Pochettino, Antonio Conte, Arsene Wenger, dan Ronald Koeman. Tentu tak ada nama Edy Paryono dan Benny Dollo di sana, karena mereka mainnya di Liga 1.
Ketiga, faktor suporter tak boleh dilupakan. Bagaimanapun, Inggris punya suporter yang beringas. Mereka tak akan sukar menempuh jarak antara Inggris dan Rusia yang jika dilihat di peta memang lumayan jauh. Sudah pasti melebihi jarak Jakarta-Semarang.
Namun, jika dibandingkan dengan dua edisi sebelumnya di Brasil dan Afrika Selatan, tentu masih lebih dekat jarak Inggris-Rusia. Meski jaraknya mencapai 5.796 kilometer tanpa persegi, para Hooligans bisa sampai di Rusia dalam waktu 3-4 jam naik pesawat non-stop.
Jika naik kereta, bisa makan waktu dua hari. Lumayan lah bisa sambil buka-buka Youtube sesekali buka situs Pornhub juga. Namun, jarak itu tak akan jadi masalah.
Bukan tak mungkin para suporter Inggris ini akan berduyun-duyun datang ke Rusia untuk melihat tim nasional kesayangannya bertanding. Jelas akan memberikan semangat ekstra.
Inggris punya asa yang cukup besar jika mereka menghadapi turnamen ini dengan serius. Sekumpulan pemain muda yang ditempa pelatih-pelatih kelas dunia akan makin matang di Rusia nanti.
Lagi, lagi, dan lagi ini hanya sebuah prediksi. Siapapun juaranya kita tak akan dapat apa-apa juga. Kecuali yang pada suka main judi bola, lumayan bisa dapat tambahan uang jajan buat beli bakso.