Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Darurat Sampah

2 Juni 2023   20:08 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Grid.id

Di alam yang terbungkus pesona. Sampah dan keluh kesah memenuhi rona. Sudah cukup lama darurat itu mulai tak terbendung. Kian teriris bumi dan hatinya yang resah tak dipedulikan.

Puing-puing plastik menari di lautan biru. Menjadi penghias buruk rupa di wajah cantik bumi. Seperti racun yang merayap tak terlihat. Mencuri kesejukan yang tiada tergantikan.

Tolong, jangan biarkan cahaya harapan pudar. Dalam kegelapan, ada terang yang berkobar. Generasi penerus siap membangun perubahan. Menghadapi darurat sampah dengan tekad yang membara.

Bersama, kita tanggalkan setiap helai kelalaian. Merajut masa depan yang terbebas dari belenggu apatis. Dalam setiap langkah kita, mari bergerak jadi pahlawan. Mengurai dan mendaur ulang, menyelamatkan dunia.

Mari, bersama-sama kita berlari. Berjuang bersama membalikkan kebiasaan. Merangkai kisah indah tentang peduli arti hidup bersih. Menyembuhkan darurat sampah, menuju masa depan terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun