Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita dari Atha: Menumbuhkan Harapan, Meninggikan Mimpi

9 Januari 2023   13:36 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:58 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Nusa Cendana (Undana) adalah salah satu Universitas Negeri di Nusa Tenggara Timur yang selalu berhasil menciptakan Tenaga Kesehatan Masyarakat yang berkompeten dan mampu bersaing. Dibuktikan dengan banyaknya Sarjana Kesehatan Masyarakat di NTT lulusan Undana mengabdi sebagai Nakes Nusantara Sehat.  

Salah satunya adalah Marta Sherlinda Halena Koroh atau yang biasa dipanggil Atha/Marta. Saat ini ia bekerja sebagai pengelola program promosi kesesehatan atau promkes Puskesmas. 

Dalam dunia ASN posisi tersebut dikenal sebagai Jabatan Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Atha sendiri lulus dari Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA Kupang pada tahun 2014.

Dok: Atha Koroh
Dok: Atha Koroh

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan keunikan masing-masing. Nah, pengalaman Atha yang paling berkesan sebagai Nakes adalah ketika diijinkan Tuhan menjadi bagian dari Tim Nusantara Sehat (NS). Bagi Atha, selamanya akan menjadi kebanggaan tersendiri pernah ada dan menjadi bagian dari TIM KESEHATAN BERGENGSI (tentunya versi dia) dengan durasi waktu yang bisa dikatakan singkat. 

Namun sangat bersyukur diberi kesempatan mengabdi di 2 dari ribuan pulau yang ada di Indonesia. Dia juga berpikir bahwa durasi waktu kurang lebih 3 tahun mengabdi sebagai tenaga NS menjadi kelas pembelajaran dari Tuhan untuk kemudian dipersiapkan menerima tanggung jawab yang lebih besar di dunia ASN.

Dok: Atha Koroh
Dok: Atha Koroh

Atha sedikit membagikan flashback cerita tentang 2 daerah penugasannya saat menjadi tim NS. Kedua daerah tersebut memiliki kondisi sangat berbanding terbalik satu dengan yang lain. 

Tempat tugas pertamanya yakni Kota Dumai Riau tahun 2015-2017. Lokasi ini berada di tengah-tengah perkotaan dengan akses yang sangat mudah untuk segala sesuatunya. 

Kendala terbesar yang dihadapi saat itu sebenarnya adalah bagaimana membuat suatu inovasi di daerah yang mana orang sudah "tahu" tentang kesehatan, namun masih berperilaku tidak ideal untuk mewujudkan kesehatannya.

Dok: Atha Koroh
Dok: Atha Koroh

Daerah penugasan yang ke-2 yakni Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Tempat ini justru sangat jauh dari perkotaan. Bila ingin ke ibukota kabupaten, kita harusnya menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam. 

Sedangkan ibukota provinsi lebih jauh lagi, kurang lebih 8-11 Jam (saat itu). Akses listrik dan sinyal yang sangat susah. Kendala terbesar saat itu adalah bahasa. Selain itu juga karena penugasannya secara individual dan benar-benar sendiri sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi wilayah. Bukan cuma itu, harus juga menyesuaikan dengan kebiasaan serta adat yang ada di sana.

Kini Atha telah Purna dari NS dan mengabdi di Puskesmas Nunuhkniti, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kondisi wilayah tempat tugas sekarang, secara umum tidak jauh berbeda dengan tempat tugas kedua ketika masih menjadi bagian dari tim NS. Secara geografis, wilayah kerjanya cukup luas. 

Akses jalan masih sangat rusak. Istilah masyarakat di sana hotmumep karena jalannya adalah tanah berlubang. Ketika musim hujan, maka akan berlumpur dan cukup sulit ditempuh dengan kendaraan. Jangan berharap juga pada musim panas. 

Kalau musim panas maka tanah lumpur akan berubah menjadi lautan debu. Satu lagi, ada 2 desa yang apabila musim hujan dengan intensitas deras, bersiaplah untuk nyaris tidak bisa menyeberang ke sana. Arus kali (Sungai) yang dilewati cukup kencang.

Dok: Atha Koroh
Dok: Atha Koroh

Kesan pertama Atha tiba di puskesmas Fautmolo tidak kalah menarik. Waktu itu, ketika tiba di lokasi sudah pukul 20.45 WITA. Kondisi gelap karena listrik belum menjangkau sampai ke Fautmolo. 

Listrik baru ada sejak Desember 2019. Bukan cuma listrik, sinyal pun hawer-hawer. Namun bersyukur sinyal mulai membaik dan bisa dikatakan stabil akhir tahun 2020. Jumpa pertama dengan tempat ini, langsung menumbuhkan daya juang. Sempat terbesit pergolakan antara juang untuk maju atau juang untuk lari meninggalkan.

Berharga sekali setiap pengalaman. Bisa untuk dikenang dan bisa untuk dijadikan pembelajaran. Banyak sekali sebenarnya. Tetapi Atha tiba pada suatu kesimpulan bahwa pekerjaan apapun yang dikerjakan bisa jadi kelas-kelas pembelajaran, entah itu dalam relasi dengan individu, kelompok, maupun masyarakt secara umum. 

Awalnya mungkin sulit dan bisa membuat stres karena berhadapan dengan hal-hal baru. Namun ketika berani untuk memulai dan mencoba, ending dari segalanya akan baik dan jadi berkat.

Kalimat motivasi yang membuat Atha tetap semangat dan bertahan sampai saat ini adalah "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (Yeremia 29:7). Bagi Atha hal kecil dan sederhana yang dia buat saat ini, 10 atau 20 tahun yang akan datang pasti memiliki dampak besar bagi mereka yang pernah merasakannya.

Credits:

Story: Marta Sherlinda Halena Koroh, S.KM

Penulis: Florani Asanab, S.KM

Editor: Harry Andrean Dethan, S.KM

Kelompok Menulis Hecolab: https://www.instagram.com/heco.lab/?hl=id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun