Selama ini, mural atau gravity bisa dibilang memiliki dua sisi yang berbeda dalam pandangan masyarakat. Ada yang menilai bahwa kegiatan tersebut sangat meresahkan karena hanya mengotori fasilitas umum.Â
Namun ada juga yang menggemari kesenian tersebut. Kedua pandangan itu sebenarnya tergantung pada tujuan dan manfaat yang bisa diberikan dari aktivitas "coret-coret" menggunakan piloks ini.
Nah, lalu bagaimana jadinya jika mural digunakan sebagai media promosi kesehatan di puskesmas?Â
Gabungan antara kedua hal ini nampaknya bisa menjadi senjata yang sangat menarik guna mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Saat sedang dalam kunjungan ke wilayah Puskesmas Panite, Kecamatan Amanuban Selatan, saya menemui pemandangan yang lumayan menarik di tempat tersebut.Â
Tak seperti puskesmas lainnya yang terkesan polos, tembok puskesmas yang terdapat di Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut dipenuhi oleh gambar-gambar yang menarik.
Gambar-gambar yang dikemas seperti komik itu banyak menunjukkan pesan-pesan kesehatan untuk mencegah stunting, sanitasi lingkungan, dan informasi kesehatan lainnya.Â
Dibuat dengan berbagai macam warna yang cerah, membuat mata setiap pengunjung puskesmas otomatis akan langsung terpanggil untuk menatapnya.Â
Rasa penasaran tersebut pun dengan cepat berubah menjadi perhatian khusus pada gambar dan tulisan yang ada di tembok.