Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Konsumsi Es Bisa Sebabkan Batuk dan Pilek, Apa Benar?

15 Juli 2021   11:43 Diperbarui: 26 Mei 2022   22:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi dari penjelasan tersebut, kita bisa menarik dua poin penting yang bisa menguatkan jawaban dari pertanyaan kita di awal.

Pertama, tidak masalah mengonsumsi es. Tapi ingat, konsumsilah es yang dibuat dengan bahan yang bersih. Selain itu, pastikan juga peralatan yang digunakan juga higienis.

Kedua, untuk mencegah diri kita mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk batuk dan pilek, jagalah sistem kekebalan tubuh kita sebaik mungkin. Kuatnya imun menjadi kunci agar saat virus menyerang, pertahanan tubuh kita tidak akan mudah runtuh.

Sebagai tambahan, tujuan kita mengonsumsi es atau air es yang sebenarnya tentu untuk mendapatkan kesegaran yang hakiki, bukan? Ternyata, ada penelitian yang menunjukkan suhu air minum yang baik untuk tubuh kita.

Mengutip Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan di tahun 2013 lalu menyimpulkan bahwa suhu air minum terbaik untuk mengatasi dehidrasi adalah 16 derajat celcius. Menilik hal teresebut, mungkin kita bisa mengatur suhu pendingin kita agar bisa mendapatkan kesegaran yang pas.

Apakah pertanyaan kita sudah terjawab? Ya, batuk dan pilek tidaklah disebabkan oleh konsumsi es. Akan tetapi, alangkah lebih baiknya juga untuk memperhatikan kebersihan, serta kondisi tubuh kita. Kita juga perlu mengonsumi makanan dan minuman secara seimbang. Dengan begitu, tubuh kita dapat tetap kuat dan tidak mudah terserang penyakit.

Referensi: Mayo Clinic, Vice, Medical News Today

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun