Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Pentingkah Komunikasi Kesehatan yang Baik di Tengah Pandemi?

13 Juli 2021   10:37 Diperbarui: 13 Juli 2021   18:31 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut dapat dicapai dengan adanya upaya demonstrasi atau pemberian contoh yang baik dan menarik (bahasa keren saat ini adalah tutorial). Selain itu, semua orang tentu akan tertarik untuk terlibat jika mereka mengetahui betapa besar manfaat dari suatu hal dan kerugian jika hal itu ditolak. Informasi-informasi yang keliru pun dapat dibantah dengan fakta berbasis ilmiah yang diinformasikan secara sederhana dan mudah dipahami.

Agar upaya tersebut dapat berjalan dengan baik, diperlukan pemahaman mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menjalankan komunikasi kesehatan. 

Ilustrasi: vcet.co
Ilustrasi: vcet.co
Karen Winterhalter, Manager Director Onyx Health di Newcastle pernah membagikan tiga hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan perihal pemberian informasi di tengah pandemi Covid-19.

Ketiga hal yang boleh dilakukan adalah berbelas kasih, membuat masyarakat merasa berharga dan aman, serta mengutamakan dialog. Dalam masa sulit seperti sekarang ini, belas kasih adalah hal utama yang perlu ditonjolkan oleh semua orang, baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan begitu, upaya gotong royong dalam mencari dan menjalankan solusi bisa terlaksana secara baik.

Masyarakat akan merasa aman jika mereka bisa mengetahui dan memahami kondisi yang sebenarnya, serta mendapatkan solusi yang tepat. Masyarakat akan merasa berhaga jika suara mereka didengar dan direspon secara baik.

Melihat kondisi Indonesia saat ini, rasanya komunikasi kesehatan yang dijalankan belum terlalu efektif. Hal ini ditunjukkan dengan ketidaksepahaman antara semua pihak dalam penanganan pandemi hingga saat ini.

Jika tidak terdapat adanya kesepahaman, bagaimana suatu organisasi besar bernama Indonesia ini bisa menghasilkan solusi terbaik? Bagaimana pula solusi tersebut dapat diimplementasikan secara baik dan merata?

Jadi, diperlukan adanya rasa sepaham dahulu tentang situasi dan kondisi sebenarnya tentang pandemi di Indonesia saat ini. Untuk mencapai kesepahaman tersebutlah maka diperlukan komunikasi kesehatan yang lebih efektif.

Selanjutnya, ketiga hal yang tidak boleh dilakukan dalam mengkomunikasikan tentang kesehatan di tengah pandemi adalah penyampaian berita yang keliru, pemanfaatan situasi untuk kepentingan pribadi dengan cara yang salah, serta melakukan aksi tanpa rencana.

Informasi yang tersebar tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat di tengah pandemi. Terlebih, jika informasi tersebut diucapkan oleh orang-orang yang memiliki "banyak pengikut" atau pengaruh. Informasi dan contoh yang salah bisa jadi akan membuat orang lain mengikutinya juga.

Yang termasuk dalam kategori orang-orang seperti ini bukan saja para selebriti. Semua orang di kalangan masyarakat tentu memiliki pengaruh tersendiri, baik dalam lingkup keluarga, hingga pertemanan. Karena itu, gunakanlah pengaruh tersebut untuk berbagi informasi secara benar. Sebelum berbagi informasi, pastikan juga kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun