Proses pemberian vaksin Covid-19 di Indonesia telah dimulai. Orang pertama yang divaksinasi adalah Presiden Jokowi. Kendati menjadi viral karena individu orang nomor satu yang menjadi teladan bagi rakyatnya, ada hal unik lain yang mencuri perhatian masyarakat. Dalam prosesnya, penyuntikkan vaksin pada Presiden dilakukan oleh Profesor Abdul Muthalib selaku perwakilan dokter kepresidenan.
Dalam tayangan yang beredar di berbagai media diperlihatkan bahwa tangan dokter tersebut gemetar. Meski proses penyuntikkan berlangsung lancar, kejadian tangan dokter tersebut yang tremor sontak menjadi perbincangan hangat publik. Lalu, penasarankah anda terhadap yang sebenarnya menjadi penyebab tremor?
Apa itu Tremor?
Sebelum mengetahui penyebab terjadinya tremor, mari kenali dahulu apa itu tremor. Tremor adalah gangguan gerakan yang terbilang umum. Getaran yang ada disebabkan oleh kontraksi otot ritmis secara tidak sengaja. Selain pada tangan, getaran ini juga bisa terjadi di kepala, pita suara, hingga batang tubuh, serta kaki.
Tremor yang terjadi pada tangan biasanya terjadi sebagai gejala dari kondisi tubuh yang sedang dialami. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat terjadi dengan penyebab yang sulit diketahui.
Penyebab Tremor
Meski tidak berdampak besar pada keselamatan, tapi penyebab tremor perlu dikenali. Dengan begitu, kondisi ini tidak membawa efek negatif dalam aktivitas yang dijalani. Terdapat dua aspek yang disebut dapat menyebabkan tremor yakni gangguan gerakan dan kondisi neurologis.
Gangguan Gerakan
Terdapat dua contoh dari gangguan gerakan. Pertama, ada tremor esensial atau tremor yang umum terjadi. Getaran ini dapat terjadi pada tangan ketika seseorang sedang bergerak atau berdiam diri. Kondisi ini bisa mempengaruhi kedua sisi tubuh. Ada yang mengatakan bahwa setengah kejadian tremor esensial mungkin disebabkan oleh genetika.
Kedua, ada tremor dystonic. Tremor ini dapat terjadi di bagian otot mana saja pada orang dewasa muda hingga mereka yang berusia paruh baya. Penyebab getaran yang terjadi adalah kesalahan pesan yang dikirimkan oleh otak pada tubuh. Hal itu mengakibatkan otot menjadi terlalu aktif, postur tubuh yang abnormal, serta gerakan yang tidak diinginkan terjadi secara berkelanjutan.
Kondisi Neurologis