Proses vaksinasi di Indonesia telah dimulai. Presiden, beberapa pejabat, dan publik figur menjadi pihak pertama yang mendapat suntikkan vaksin Covid-19. Setelahnya, orang-orang yang menjadi prioritas penerima vaksin pun akan mulai divaksinasi. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap pada masyarakat Indonesia.
Kendati akan mendapatkan suntikkan vaksin, mungkin saja masih banyak warga yang belum mengenal kandungan yang terdapat di dalam vaksin. Lantas, apa saja kandungan-kandungannya?
Kandungan-kandungan Vaksin
Pertama, di dalam sebuah vaksin terkandung antigen. Kandungan ini berasal dari struktur patogen penyebab penyakit yang telah dimatikan atau dilemahkan.
Dengan demikian, virus atau bakteri yang tidak lagi dapat bekerja tersebut akan digunakan oleh tubuh. Tujuannya untuk melatih diri guna mengendalikan, serta melawan penyakit yang akan menyerang di masa mendatang. Perlu diketahui bahwa semua vaksin pasti memliki antigen.
Kedua, kandungan berikutnya dari vaksin adalah pengawet. Vaksin yang tidak dilengkapi dengan pengawet akan mudah terserang jamur dan bakteri. Hal tersebut akan mengakibatkan vaksin terkontaminasi.
Pengawet memiliki fungsi utama untuk membuat vaksin bisa terus bekerja secara efektif dalam kurun waktu yang ditentukan. Contoh zat-zat yang termasuk di dalam pengawet adalah turunan Thiomersal, Formaldehyde, dan Phenol.
Ketiga, ada pula stabilisator. Komponen ini juga memiliki peranan yang sangat penting. Seperti namanya, fungsi stabilisator adalah menjaga kestabilan vaksin. Lalu, apa yang terjadi jika vaksin tidak stabil? Ketidakstabilannya bisa mengakibatkan hilangnya antigenisitas.
Antigenisitias adalah kemampuan antigen dari vaksin untuk memberikan stimulasi pembentukkan antibodi yang spesifik di dalam tubuh. Karena itu, stabilisator dibutuhkan untuk memberi perlindungan kepada vaksin selama proses distribusi dan penyimpanan dilaksanakan.
Keempat, di dalam vaksin terkandung juga adjuvant. Komponen ini memiliki fungsi untuk merangsang produksi antibodi menjadi lebih efektif guna melawan antigen yang masuk ke tubuh. Dengan kata lain, kandungan ini bisa membantu respon imun menjadi lebih kuat terhadap antigen.
Itulah keempat kandungan vaksin yang perlu dikenali. Selain itu, untuk melengkapi pengetahuan kita. Mari kenali juga jenis vaksin yang digunakan saat ini di Indonesia.
Jenis Vaksin yang Digunakan di Indonesia
Secara umum, vaksin terdiri atas empat jenis yakni vaksin mati atau tidak aktif, vaksin hidup, vaksin toksoid, serta vaksin biosintetik. Indonesia secara khusus memesan vaksin yang diproduksi oleh negara Cina. Vaksin yang dibuat oleh perusahaan bernama Sinovac tersebut termasuk dalam jenis vaksin mati atau dibuat dengan metode inaktivasi.
Lebih dalam lagi, mengapa jenis tersebut dinamakan vaksi mati atai tidak aktif? Â Alasannya karena patogen, dalam hal ini virus yang digunakan telah melalui proses yang membuatnya dimatikan. Proses tersebut menggunakan bahan kimia, suhu yang panas, hingga radiasi.
Hasil dari proses itu membuat virus tidak dapat lagi berkembang biak, serta menginfeksi tubuh dan mengakibatkan penyakit meskipun virus tetap dalam kondisi utuh. Vaksin penyakit lain yang juga dibuat menggunakan metode ini adalah vaksin polio, DPT, dan flu.
Demikianlah beberapa informasi yang bisa menambah pengetahuan kita bersama mengenai proses vaksinasi yang sedang berlangsung. Vaksin adalah salah satu cara terbaik untuk menangani pandemi Covid-19. Jadi, mari bersama dukung pelaksanaannya. Tetaplah juga disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang ada guna mencegah penyebaran virus Corona.
Referensi: PKK Kemkes;Â WHO; Alodokter; Detikhealth
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H