Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wolo Ata Ga'e dan Jalur Keluar dari Zona Nyaman

4 Oktober 2020   09:26 Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Bunda Maria dan Salib dari Area Perbukitan (Dokpri)

Kapal yang saya tumpangi mulai oleng ke kanan dan kiri ketika laut telah disongsong cukup jauh dari darat. Setelah menunggu sejak jam delapan pagi di pelabuhan Bolok Kupang, kapal Feri KMP Lakaan yang saya tumpangi akhirnya berangkat menuju Aimere.

Saya adalah salah satu dari anak rumahan yang sebenarnya tidak terlalu senang bepergian, jika tidak dengan alasan penting. Kebetulan, tempat kerja saya mendapatkan sebuah project di Kabupaten Ngada. Hal inilah yang membuat saya ditugaskan untuk menyusul beberapa teman saya yang sudah pergi duluan sebulan lalu.

Sungguh perjalanan yang cukup menantang bagi saya. Menantang? Tentu saja! Untuk ukuran seseorang yang tidak terbiasa bepergian jauh ke tempat yang baru, perjalanan ini terbilang membuat saya lumayan gugup dan ragu.

Pemandangan Gunung Inerie dari KMP Lakaan (Dokpri)
Pemandangan Gunung Inerie dari KMP Lakaan (Dokpri)
Di atas kapal, beruntung saya bertemu beberapa teman baru yang ramah dan bisa menemani perjalanan di atas kapal. Hal itu bisa mengusir rasa "mabuk laut" yang biasa saya alami.

Kebanyakan teman baru saya ini berasal dari Manggarai dan Sumba. Hal itu membuat saya bisa mengorek sedikit keadaan daerah Flores dari mereka.

Setelah melewati perjalanan laut selama 18 jam dari Kupang, akhirnya kapal Feri yang terbilang cukup bersih tersebut bersandar di pelabuhan Aimere. 

Kedatangan para penumpang langsung disambut oleh protokol kesehatan berupa pengukuran suhu, pendataan, dan peringatan untuk melaksanakan anjuran-anjuran kesehatan yang telah diberikan.

Tempat tinggal kami di Ngada bertempat di daerah Tanalodu, Kota Bajawa yang ditempuh selama satu jam dari Aimere. Dalam perjalanan ke Bajawa, untuk pertama kalinya saya merasakan rute perjalanan yang begitu berkelok-kelok dan berbukit-bukit. 

Meski begitu, udara yang sangat sejuk ditemani pemandangan gunung Inerie yang terpampang membuat rasa capek dapat berkurang secara drastis.

Saya tiba di tempat tinggal kami sekitar pukul 11 siang. Saya dan teman-teman menyewa sebuah home stay yang terletak di dataran tinggi selama kami bertugas di sini.

 Rumah ini berhadapan langsung dengan pemandangan pegunungan di Bajawa yang indah. Tubuh yang lumayan capek dan masih oleng langsung saja diistirahatkan sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun