Tanggal 17 September setiap tahunnya diperingati sebagai hari ulang tahun Palang Merah Indonesia (PMI). Â Di tahun 2020, organisasi yang resmi berdiri sejak 17 September 1945 ini telah memasuki usia yang ke-75 tahun. Peringatannya pun berlangsung di tengah masa pandemi Covid-19.
Pandemi yang berlangsung agaknya membuat banyak orang menjadi takut untuk terlibat dalam kegiatan donor darah. Tetapi, kita semua tidak perlu khawatir. Kita masih bisa mendonorkan darah secara aman dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Protokol Donor Darah Aman di Masa Pandemi
Untuk para pendonor, PMI telah menetapkan protokol yang perlu dijalankan dalam kegiatan donor darah. Protokol tersebut antara lain:
- Melalui pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki gedung tempat donor darah.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
- Mendaftar di bagian administrasi sesuai arahan petugas.
- Melalui pemeriksaan oleh dokter.
- Melalui pengecekan haemoglobin (Hb) dan tensi darah.
- Menjalani proses donor darah secara aman.
- Semua proses dilakukan dengan tetap menggunakan masker dan menjaga jarak aman.
Di masa pandemi saat ini, calon pendonor juga harus memenuhi beberapa syarat. Contohnya, tidak memiliki gejala-gejala Covid-19 seperti suhu tubuh melebihi 37,5 derajat Celsius, batuk, pilek, sesak napas, dan sebagainya. Jika didapat terdapat gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan dilarang untuk mendatangi tempat donor darah.
Manfaat Donor Darah bagi Pendonor dan Penerima Donor
Lebih lanjut, masyarakat yang berada dalam keadaan sehat dan bugar dapat mendonorkan darahnya langsung ke Unit Donor Darah PMI di daerah masing-masing. Dengan mendonorkan darah, terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh pendonor maupun orang lain.
Dikutip dari Alodokter, pendonor bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis melalui kegiatan donor darah. Darah yang didonorkan akan diperiksa oleh petugas.
Melalui pemeriksaan itu, pendonor dapat mengetahui apakah di dalam tubuhnya terdapat penyakit-penyakit seperti HIV, serta virus Hepatitis B dan C atau tidak. Hasil pemeriksaan biasanya akan diinformasikan kepada pendonor jika didapati penyakit-penyakit tersebut.
Manfaat berikutnya adalah kadar zat besi dalam darah pendonor akan terjaga. Dengan mendonorkan darah, kadar zat besi akan berkurang.
Zat besi dalam tubuh yang berkurang kemudian dapat digantikan kembali dengan zat besi baru melalui makanan yang dikonsumsi. Proses ini biasanya terjadi dalam waktu beberapa minggu. Mengapa hal tersebut merupakan sesuatu yang positif? Karena zat besi yang berlebihan dalam tubuh bisa membawa dampak negatif bagi pembuluh darah.